33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Peringati Hari Pahlawan, Hasto Ajak Kader PDIP Jiwai Semangat Pengorbanan Bung Tomo dan WR Supratman


Surabaya, Bhirawa
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melakukan ziarah ke makam pahlawan nasional Bung Tomo di TPU Ngagel dan makam pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR Supratman, di Jalan Kenjeran, Surabaya. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

Ziarah tersebut diikuti oleh para pengurus PDI Perjuangan Kota Surabaya, termasuk Pelaksana Tugas Ketua DPC PDIP Surabaya Yordan M. Bataragoa, serta kader partai lainnya. Doa dipimpin oleh Ustaz Muklis dari Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Hasto mengingatkan pentingnya menggali kembali semangat perjuangan para pahlawan dan meneladani nilai-nilai luhur yang mereka perjuangkan. Ia juga menekankan makna mendalam dari lagu Indonesia Raya tiga stanza yang kini rutin dinyanyikan dalam acara protokoler partai.

“Dengan menyanyikan Indonesia Raya tiga stanza, kita bisa memahami perenungan mendalam dari para pejuang kemerdekaan. Bung Karno bahkan mengubah urutannya menjadi Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya — karena pembangunan bangsa harus dimulai dari kesadaran dan jiwa terlebih dahulu,” ujar Hasto.

Menurutnya, peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan juga momentum membangun kesadaran bersama tentang tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

“PDI Perjuangan punya tanggung jawab sejarah. Dari peristiwa 10 November, kita belajar tentang pengorbanan luar biasa rakyat yang melawan hegemoni dunia. Sekitar 16.000 jiwa gugur demi kemerdekaan. Mereka berjuang tanpa pamrih, tanpa nama. Ini harus menjadi perenungan agar perjuangan itu tidak sia-sia,” tegasnya.

Berita Terkait :  Pembentukan KSB di Pacet dan Trawas

Hasto juga menyoroti pentingnya supremasi hukum sebagai pilar utama keadilan dan kemakmuran bangsa. Ia menilai saat ini hukum sering kali menjauh dari keadilan, padahal tanpa keadilan, tidak ada penghormatan terhadap kemanusiaan.

“Menjadi pahlawan itu soal rekam jejak pengorbanan bagi rakyat. Tidak ada pahlawan yang lahir dari kekuasaan yang menindas, memperkaya diri, atau menyengsarakan rakyat. Pahlawan sejati hadir dari semangat pengorbanan dan dedikasi untuk bangsa,” ungkapnya.

Melalui ziarah tersebut, Hasto mengajak seluruh kader PDI Perjuangan dan masyarakat Indonesia untuk meneladani semangat para pahlawan — membangun jiwa dan badan bangsa demi mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa. [dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru