28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Gubernur Bersyukur Misi Dagang Jatim-NTT Tembus Rp 1,882 Triliun

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jatim dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (6/11). Digelar di Hotel Aston Kupang, misi dagang Jatim-NTT mencatat angka transaksi yang fantastis diangka Rp1.882.272.300.000.

Angka ini merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah Pemprov Jatim menggelar misi dagang. Dengan demikian dalam pelaksanaan misi dagang di 10 Provinsi pada tahun 2025, transaksi total mencapai Rp10,77 Triliun. Dibandingkan dengan Misi Dagang terakhir di NTT, capaian kali ini juga meningkat pesat. Dimana Misi Dagang Jatim-NTT tahun 2020 lalu berhasil membukukan transaksi Rp212,31 miliar.

”Alhamdulillah sampai dengan pukul 17.00 WITA tercatat transaksi Rp. 1,882 Triliun lebih. Dari 46 perjalanan misi dagang kami, sampai dengan jam 17.00 WITA ini adalah transaksi tertinggi dalam misi dagang yang pernah kami lakukan,” kata Gubernur Khofifah.

Dari total nilai ini, lanjut Khofifah, transaksi penjualan produk Jawa Timur mencapai Rp1,727 triliun, disusul dengan pembelian produk dari NTT senilai Rp102,183 miliar, serta komitmen investasi sebesar Rp52,500 miliar. Sejumlah produk asal Jatim yang menjadi incaran dalam forum dagang ini, antara lain Kopi Robusta, Percetakan Kemasan Kopi, Produk Peternakan (Telur, Daging Ayam, Susu, Olahan Daging Sapi dan Ayam, DOC Ayam), Beras, Madu Murni dan Fermentasi, dan Mesin Pengurai Sabut Kelapa.

Berita Terkait :  Tingkatkan Minat Baca, Dispersip Luncurkan Tugu TIBA DI TUBAN

”Hubungan dagang antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur telah tumbuh dengan baik dan memberi manfaat ekonomi nyata. Kita ingin hubungan ini terus meningkat dan melahirkan banyak pelaku usaha baru yang siap naik kelas,” jelasnya.

Selain itu juga Benih Tanaman Holtikultura, Cabai Merah Besar dan Cabai Rawit, Bahan Bangunan (Atap, Granite, Aksesoris Pintu Jendela), Shoun, dan Pupuk Bionira. NTT menjual produk Ikan Tuna, Tuna Loin, Kelapa Utuh, Madu, dan Rumput Laut. Sementara untuk Jatim investasi antara lain Kandang Layer dan Broiler, Konsumsi dan Peralatan Dapur.

Khofifah menambahkan, hubungan dagang Jatim-NTT selalu menunjukan tren positif. Berdasarkan data BPS Perdagangan Antar Wilayah (PAW) Jatim Tahun 2022, nilai perdagangan kedua provinsi ini mencapai Rp5,29 triliun, terdiri atas nilai bongkar (pembelian Jatim dari NTT) sebesar Rp533 Miliar dan nilai muat (penjualan Jatim ke NTT) sebesar Rp4,76 triliun. Sehingga, neraca perdagangan Jawa Timur terhadap NTT surplus Rp4,22 triliun.

Lima komoditas utama Jatim yang paling banyak dijual ke NTT meliputi beras (42,34%), makanan hewan (9,30%), mobil penumpang (7,78%), alat transportasi umum bermotor (5,06%), dan sepeda motor (2,5%). Sebaliknya, Jatim banyak membeli jagung (44,52%), kopi hijau (18,93%), buah berlemak (11,71%), bahan anyaman (6,79%), dan kakao (4,02%) dari NTT.

Jatim, kata Khofifah, saat ini masih menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional dengan kontribusi 14,44% terhadap PDB Indonesia. Bahkan di triwulan II-2025, ekonomi Jatim tumbuh 5,23% (y-on-y), lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 5,12%. [bed.fen]

Berita Terkait :  Pemkab Tulungagung Proses Hibah Lahan Polsek Ngantru

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru