25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Bupati Barra Bangun Ruang Inklusi SDN Kebondalem Mojosari


Mojokerto, Bhirawa
Guna mewujudkan daerah yang Maju, Adil dan Makmur serta meningkatkan dunia pendidikan yang lebih maju sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Barra sebelumnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto kinin terus menggelontor pembangunan infrastruktur pendidikan.

Salah satunya pembangunan dua ruang inklusif di SDN Kebundalem Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto dengan anggaran Rp 500 juta untuk menambah ruang kelas baru untuk kebutuhan inklusi yang ditinjau langsung Bupati Barra, Selasa (7/10).

Dalam kunjungannya, Bupati menyempatkan diri menyaksikan aktivitas belajar siswa. Mulai dari pelajaran tambahan Matematika hingga seni Karawitan yang dimainkan oleh siswa kelas 5.

“Saya tadi melihat anak-anak kelas 5 melakukan kegiatan Karawitan, luar biasa mereka bisa memainkan alat musik tradisional dengan baik. Semoga anak-anak ini kelak menjadi pribadi yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa,” ujar Bupati yang akrab disapa Gus Barra ini.

Monitoring pembangunan ini juga dihadiri jajaran Forkopimca Mojosari, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, perangkat desa, serta Kepala SDN Kebondalem.

Sebagai informasi, Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 juta dari APBD 2025 untuk pembangunan dua RKB di SDN Kebon Dalem. Proyek ini dikerjakan sejak 8 Juli 2025. Target penyelesaian ditetapkan pada awal November, namun progres pembangunan menunjukkan potensi rampung lebih cepat.

Pantauan di lapangan Pembangunan ruang inklusi ini merupakan bagian dari visi misi Bupati Mojokerto dalam mewujudkan daerah yang lebih maju, adil, dan makmur. SDN Kebondalem saat ini memiliki 385 siswa dari kelas 1 hingga 6, dengan rata-rata tiga rombongan belajar (rombel) per tingkat. Penambahan dua ruang kelas baru ditujukan untuk menunjang kenyamanan dan efektivitas kegiatan belajar mengajar, terutama bagi peserta didik baru.

Berita Terkait :  Demonstrasi yang Terdistorsi

Sebelumnya, para siswa di SDN Kebondalem terpaksa belajar di lantai beralaskan karpet tanpa meja dan kursi yang layak. Meja dada dibawa dari rumah masing-masing, sementara perabot sekolah yang ada tidak digunakan karena rusak dan berisiko membahayakan siswa. [min.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru