26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pendekatan Humanis, CKG Capai 58,38 Persen Lampaui Tàrget Nasionàl 36 Persen

Pemkot Mojokerto, Bhirawa
Pendekatan humanis yang dilakukan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari kepada seluruh kader Motivator. PKK dan Tenaga Kesehatan, satlinmas serta Karang Taruna ternyata menjadi jurus pamungkas yang handal dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Mojokerto. Hal ini dibuktikan hingga tanggal 26 Agustus 2025 capaian Cek Kesehatan Gratis ( CKG ) Kota Mojokerto mencapai 58,35 persen. Jauh melampaui target nasional yang pada angka 26 persen.

Poin ini tidak lain gaya kepemimpinan yang humanis, Ning Ita, sapaan akrab wali kota tersebut yang turun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi, memberikan motivasi, sekaligustus menyerap aspirasi masyarakat.

Dengan sasaran kegiatan meliputi kader motivator, anggota TP PKK, Lembaga Ketahanan Kelurahan (LKK), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), hingga Karang Taruna di seluruh kelurahan. Dalam setiap kunjungan, Ning Ita tidak hanya memberi arahan, tetapi juga mendengarkan masukan warga, karena menurutnya penguatan tatap muka merupakan kunci utama keberhasilan program pemerintah.

“Kami ingin hadir dan mendengar langsung. Kader adalah ujung tombak di lapangan. Dengan penguatan secara langsung, mereka semakin termotivasi untuk bergerak serentak dan menyatukan seluruh potensi yang ada,” tegas Ning Ita.

Hasilnya terlihat nyata. Data mencatat, rata-rata 75 persen kader kini bergerak aktif bersama tenaga kesehatan, TP PKK, aparatur kelurahan, dan Satlinmas. Sinergi ini berhasil mendorong capaian layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Mojokerto.jelasnya

Berita Terkait :  Meski Belum Ada Laporan Kasus, Surabaya Antisipasi Wabah HMPV

Selain CKG yang berhasil mencapai angka yang signifikan, penurunan stunting juga menjadi fokus utama. Awal 2025, prevalensi stunting di Kota Mojokerto tercatat 1,54 persen atau 88 balita. Berkat gerakan bersama antara Pemkot, swasta, akademisi, media, dan masyarakat, angkanya turun menjadi 1,35 persen atau 77 balita pada Juli 2025. “Penurunan 0,19 persen atau 11 balita ini sangat signifikan, apalagi Kota Mojokerto jauh di bawah target nasional 14 persen dan target Provinsi Jawa Timur 15,6 persen,” jelas Ning Ita.

Intervensi penurunan stunting dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari pemantauan remaja putri untuk mencegah anemia, pemeriksaan kesehatan calon pengantin, pengawasan ibu hamil agar bebas risiko KEK dan penyakit menular, hingga memastikan bayi lahir dengan berat badan ideal ? 2500 gram. Balita stunting pun mendapatkan intervensi gizi berupa susu PKMK minimal tiga bulan dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dua kali makan utama dan kudapan selama tiga bulan. “Semua ini bukti nyata kerja sama semua pihak. Tanpa gerakan bersama, hasil ini tidak mungkin tercapai,” tegasnya.

Ning Ita Juga menambahkan, jika kegiatan turun langsung juga menjadi sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait pelayanan publik. Salah satu masukan penting datang soal pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo. Menindaklanjuti hal ini, Pemkot Mojokerto membuka kembali IGD 24 jam di Puskesmas Kedundung dan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang standar layanan kegawatdaruratan rumah sakit. “Kami tidak ingin ada keluhan yang dibiarkan. Semua masukan adalah bahan evaluasi agar layanan publik semakin baik dan responsif,” pungkas Ning Ita.

Berita Terkait :  Dilanda Kekeringan, BPBD Kabupaten Probolinggo Salurkan 6.000 Liter Air Bersih pada Desa Tulupari

Melalui pendekatan humanis dan kolaborasi lintas sektor, Ning Ita berharap partisipasi aktif kader dan masyarakat semakin kuat. Dukungan semua pihak diyakini menjadi modal utama untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang sehat, tangguh, dan sejahtera.harapnya.[min.oky.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru