Jakarta, Bhirawa
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meningkatkan kualifikasi pendidikan guru SMK bagi mereka yang belum menamatkan jenjang pendidikan S1/D4 melalui program beasiswa dengan skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Ketua Tim Kerja Pembinaan dan Pengembangan SDM Vokasi Direktorat SMK Kemendikdasmen Sulistio Mukti Cahyono menyebutkan sebanyak 6.211 guru kejuruan belum memenuhi syarat kualifikasi jenjang pendidikan minimal S1 atau D4, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 8 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
“Kami dari Kemendikdasmen berkolaborasi bersama LPDP akan melaksanakan program beasiswa dalam rangka peningkatan kualifikasi bagi guru SMK yang belum S1/D4 dengan skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL),” kata Sulistio dalam webinar bertajuk Upgrade Kualifikasi bagi Guru SMK Beasiswa S1/D4 melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau di Jakarta pada Kamis.
Lebih lanjut, ia menyebutkan pihaknya telah menyiapkan kuota beasiswa sebanyak 700 orang khusus bagi guru SMK dari sekolah negeri maupun swasta pada tahun ini. Program beasiswa tersebut, lanjutnya, bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri yang telah memenuhi syarat untuk menyelenggarakan program RPL dengan program studi yang relevan dengan kompetensi produktif di jenjang pendidikan SMK.
Dengan skema RPL, ia menerangkan berbagai capaian dan aktivitas yang relevan selama periode mengajar di masa lampau maupun tahun berjalan dapat dihitung dan diakui sebagai bagian dari pemenuhan SKS beban belajar nantinya.
Sulistio menambahkan perguruan tinggi yang telah memenuhi syarat untuk menyelenggarakan RPL dapat menyetarakan pengakuan capaian pembelajaran (SKS/kredit) hingga maksimal 70 persen dari total SKS beban belajar atau setara dengan 100 SKS.
Oleh karena itu, pihaknya berharap seluruh guru SMK yang belum memiliki kualifikasi jenjang pendidikan S1/D4 dapat mengumpulkan berbagai dokumen capaian selama masa mengajar sehingga dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti program beasiswa dengan skema RPL tersebut.
“Jadi dalam kesempatan ini, kami mengajak Bapak dan Ibu semua dari dinas pendidikan provinsi, Kepala SMK maupun guru-guru SMK agar melakukan pendataan kepada guru-guru di wilayah masing-masing yang belum memiliki kualifikasi S1-D4 agar nanti dapat terinformasi kemudian mendaftarkan diri dalam program ini,” katanya.
Ia juga menjelaskan, Beberapa dokumen portofolio yang dapat dilampirkan dalam skema RPL, di antaranya sertifikat pelatihan yang relevan sesuai bidang keahlian, bukti keikutsertaan sebagai penyusun modul sesuai bidang, dokumen RPP yang pernah disusun, surat keterangan pengalaman mengajar minimal 5 tahun di bidang ilmu yang diterbitkan sekolah, serta bukti hasil karya teknologi.
Selain kelima dokumen tersebut, Sulistio juga menambahkan portofolio lainnya yang dapat dilampirkan adalah sertifikat kompetensi pada bidang yang relevan dan masih berlaku sekurang-kurangnya minimal tanggal 31 Desember 2025, bukti karya ilmiah, sertifikat sebagai pemakalah di seminar nasional atau internasional, surat keterangan kerja di industri, bukti keikutsertaan sebagai penyusun buku yang sesuai bidang, serta sertifikat keikutsertaan dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Adapun seluruh dokumen portofolio yang dilampirkan wajib dilegalisir oleh kepala sekolah asal,” ujarnya.
Nantinya, ia mengatakan pihak perguruan tinggi akan menilai bobot setiap dokumen portofolio yang terlampir hingga memberikan Letter of Acceptance (LoA) beserta capaian SKS pembelajaran yang dapat diperoleh melalui portofolio tersebut kepada pendaftar.
Apabila dokumen portofolio terlampir diakui hingga batas maksimal 70 persen, Sulistio menyebutkan guru SMK yang mendaftar program tersebut hanya perlu mengikuti pembelajaran selama 3 semester, baik dengan moda daring, luring atau hibrid.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh guru SMK yang belum memiliki kualifikasi jenjang pendidikan S1/D4 dapat mengumpulkan berbagai dokumen capaian selama masa mengajar sehingga dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti program beasiswa kualifikasi pendidikan dengan skema RPL tersebut. [ant.wwn]