26 C
Sidoarjo
Tuesday, March 18, 2025
spot_img

Laju Hilirisasi Minerba

Industri peleburan dan pemurnian emas (Precious Metal Refinery, PMR), sudah dimulai di Gresik, Jawa Timur. Sekaligus menandai hiirisasi berskala global. Dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton konsentrat, akan dihasilkan sekitar 70-an ton emas (dan hasil produk lain). Niscaya terdapat nilai tambah dari penjualan logam mulia berupa emas Batangan, disbanding konsentrat. Serta diperkirakan penerimaan negara setiap tahun dari PT Freeport Indonesia bisa melebihi Rp80 triliun, dari dividen, royalti, dan berbagai pajak.

Dua presiden (Jokowi, dan Prabowo Subianto) meresmikan kinerja hilirisasi di PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik. Masing-masing menandai kinerja yang berbeda. Presiden Jokowi meresmikan produksi perdana katoda tembaga (pada September 2024). Tak lama, disusul Presiden Prabowo Subianto, meresmikan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR). Hanya berselang enam bulan, kapasitas produksi PTFI meningkat 43%. Semula 1,7 juta ton, menjadi 3 juta ton.

Smelter PTFI kini menjadi industri pengolahan katoda tembaga terbesar di dunia, menghasilkan “lumpur anoda.” Pada proses selanjutnya dihasilkan produk bernilai tinggi, antara lain, emas serta perak murni batangan, dan platinum group metals. Juga menghasilkan asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal. Hasil tembaga dari smelter Gresik, akan menjadi salahsatu bahan utama ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosystem).

Pada masa kini, negara memiliki saham terbesar PTFI, sampai mencapai 51,23%, melalui BUMN. Yakni, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) sebesar 41,23%, serta PT Indonesia Papua Metals & Mineral (10%). Sisanya, sebesar 48,77% dimiliki Perusahaan pendiri asal Amerika, Freeport McMoran. Konon tidak mudah bisa “mengambil alih” kendali kepemilikan Freeport, yang berproses selama 4 tahun. Tetapi Presiden ke-7 RI, Jokowi, menceritakan prosesnya dilakukan secara bisnis. Bukan menggunakan “power” negara.

Berita Terkait :  Siaga Ancaman La-Nina

Artinya, peng-ambilalihan saham dengan cara membayar, pakai uang. Uniknya, uangnya diambil dari Amerika, dibayar ke Freeport. Konon, dalam empat tahun pasti lunas (tahun 2024) sudah lunas. Bahkan bisa jadi, kepemilikan saham Indonesia akan berkembang menjadi 61%. Sehingga mayoritas (sekitar 70% hingga 80%) keuntungan PT Freeport Indonesia, akan masuk ke kas negara.

Pertambahan saham PTFI untuk Indonesia tinggal menunggu revisi PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Sekaligus menyesuaikan dengan revisi ke-4 UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (disingkat Minerba), yang telah disahkan DPR. Salahsatu revisi utama, adalah kegiatan industri hilirisasi sektor tambang, bersifat wajib, sebagai peningkatan nilai tambah.

Pembangunan smelter PTFI, niscaya menguntungkan Jawa Timur, karena akan menyediakan lapangan kerja baru sekitar dua ribu orang. Serta tambahan pertumbuhan sektor informal sangat besar. Namun terdapat alasan utama tentang smelter yang dibangun di Gresik (bukan di Papua Tengah). Yakni, adanya industri penampung “limbah” dalam jumlah sangat besar (kapasitas 3 juta ton konsentrat). Jika harus membangun industri (baru) penampung limbah di Papua, membutuhkan ongkos sangat besar. Serta padat teknologi.

Di Gresik, Jawa Timur, terdapat dua BUMN besar yang akan menampung (dan memanfaatkan) limbah smelter PT Freeport Indonesia. Yakni, PT Semen Indonesia, yang akan menyerap seluruh limbah PTFI yang berupa kandungan tembaga. Serta PT Petrokimia, yang menyerap limbah asam sulfat, yang selama ini diproduksi dengan biaya mahal.

Berita Terkait :  Masih Banyak Bencana

Manfaat lain secara sosiologis, akan memper-erat hubungan persaudaraan warga Papua dengan Jawa Timur. Bisa jadi pemerintah akan membuka bea siswa khusus (tanpa tes) anak-anak Papua bisa sekolah (SMK dan Perguruan Tinggi) di Surabaya.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru