Tim All-Stars Surabaya saat bertanding melawan Tim tuan rumah, All-Stars Kudus.
Kudus, Bhirawa.
Dewi Fortuna masih belum berpihak pada Tim All-Stars Surabaya agar dapat melenggang ke final MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Dalam partai semifinal yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (25/1), mereka kandas saat melawan Tim tuan rumah, All-Stars Kudus.
Maka, Skuad Surabaya akan bertanding demi memperebutkan posisi tiga terbaik dalam turnamen yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini. Mereka bakal melawan All-Stars Jakarta pada Minggu (26/1) pagi.
Adapun perjalanan Tim All-Stars Surabaya di turnamen sepak bola putri belia ini terbilang cukup dramatis. Di babak penyisihan grup, Tim All-Stars Surabaya dikalahkan tim Yogyakarta dengan skor 2-3.
Lalu, di laga kedua kontra Semarang pada Sabtu(25/1) pagi, mereka berhasil menang 1-0. Kemudian di pertandingan terakhir babak penyisihan grup mereka sukses memetik tiga poin dari Jakarta dengan hasil akhir 2-1.
Tim All-Stars Surabaya melaju ke semifinal meskipun di pertandingan Grup B lainnya, Tim All-Stars Yogyakarta juga meraih kemenangan 3-1 dari Tim All-Stars Semarang.
Mereka unggul dalam perhitungan selisih gol dari Tim All-Stars Yogyakarta walau kedua tim sama-sama mengemas 6 poin di klasemen akhir.
Berlanjut ke babak semifinal yang berlangsung pada Sabtu (25/1) sore, Tim All-Stars Surabaya berhadapan dengan Tim All-Stars Kudus. Dalam laga tersebut skuad asuhan M. Ridwan Anwar mampu mengimbangi Tim All-Stars Kudus yang berhasil mengoleksi poin sempurna dari tiga kemenangan di babak penyisihan Grup A.
Alhasil, kedua tim terlihat kesulitan untuk bisa memecahkan kebuntuan serangan dalam pertarungan selama 2X15 menit. Hasil imbang 0-0 dalam waktu normal memaksa pertandingan ditentukan lewat drama adu penalti.
Kapten Tim All-Stars Surabaya, Locita Waranggani mendapatkan kesempatan pertama menendang disusul Zian Aisyah dan Keisya Nian. Mereka sanggup menyelesaikan tugas dengan mencetak gol ke gawang Tim All-Stars Kudus.
Namun, Tim All-Stars Kudus juga terus berhasil mencetak gol, bahkan skor terus imbang hingga 6-6. Hasil itu, membuat partai semifinal harus diselesaikan dengan lempar koin untuk menentukan tim yang menjadi penendang atau kiper dalam tendangan penalti terakhir.
Kiper Tim All-Stars Surabaya, Kenzi Bramanti terpilih menjadi penjaga gawang dan kiper Tim All-Stars Kudus, Alya Putri Ariyanto menjadi penendang dan berhasil mencetak gol. Sehingga skor terakhir 7-6 untuk tim All-Stars Kudus.
Locita terlihat begitu sedih usai timnya tidak berhasil sampai ke partai pamungkas MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Namun, dengan usia yang masih sangat belia, Ia bisa kembali mengatur nafasnya dan berjanji akan bermain maksimal di pertandingan yang masih tersisa.
“Saya dan pemain lainnya harus bisa melupakan kekalahan di semifinal. Kami akan kembali berjuang karena masih ada pertandingan untuk memperebutkan peringkat ketiga,” tutur Locita.
Sementara itu, Pelatih Tim All-Stars Surabaya, M. Ridwan Anwar menilai hasil pertandingan semifinal MilkLife Soccer Challenge All-Stars melawan Tim All-Stars Kudus murni karena faktor keberuntungan.
Kali ini, Dewi Fortuna itu belum berpihak pada anak didiknya. Padahal, Ridwan merasa permainan timnya sudah maksimal sesuai dengan strategi yang diterapkan.
“Tim kami bisa melawan. Mereka tidak memberikan peluang pemain lawan untuk bergerak. Pemain juga mampu memberikan tekanan yang luar biasa kepada tim lawan. Sekarang, tugas kami adalah untuk kembali membangkitkan motivasi pemain. Masih ada satu pertandingan tersisa dan kami wajib memaksimalkanya,” jelasnya.
Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunneman mengapresiasi perjuangan dan semangat kompetitif dari para peserta maupun pelatih selama pertandingan MilkLife Soccer Challenge All-Stars bergulir.
“Saya senang dan bangga sekali dengan para pemain dan pelatih tim All-Stars ini. Mereka ke sini dengan fighting spirit yang sangat besar, kepercayaan dirinya pun sudah keluar. Jadi saya bangga dengan semua tim yang ada di sini,” pungkasnya. [riq.hel]