27 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Wajib Mitigasi La-Nina

Belum genap sebulan musim hujan berjalan, tetapi dampak bencana hidrometeorologi sudah nampak pedih. Sudah banyak korban jiwa. Padahal periode hujan masih tersisa 22 pekan lagi mengguyur seluruh daerah. Bencana berupa banjir, dan tanah longsor tebing jalan, semakin sering terjadi. Pantai utara (Demak, Semarang, Pekalongan, dan Pati) selama ini sudah menjadi “langganan” banjir. Termasuk pantura di Jawa Timur (Lamongan, dan Gresik). Seluruhnya wajib me-mitigasi La-Nina.

Biasanya, banjir di pantura, sangat lama surut. Karena elevasi daratan lebih rendah dibanding laut. Bahkan banyak tanggul sungai jebol, karena tidak mampu menahan arus deras air. Hujan lebat yang mengguyurkan, menyebabkan aliran sungai menjadi sangat deras. Serta menutup jalan (dan rel kereta-api), dan menutup jalan raya negara (dan jalan propinsi). Bagai mengubah peta. Sekaligus menyebabkan tersendatnya transportasi, dan distribusi. Juga rawan kecelakaan lalulintas.

Semusim lalu (Desember 2023), hujan menyebabkan arus deras sungai. Menyebabkan longsor menggerus bantaran sampai bisa menggeser beton kaki pancang jembatan. Ambruk terbawa arus sungai. Seketika pula dampaknya telah nampak. Berupa banjir dan tanah longsor. Paling parah dialami kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Banjir dan longsor luruh dari pegunungan, air mendorong bebatuan besar meluncur deras. Sebanyak 35 rumah rusak diterjang longsor, termasuk gereja.

Perbukitan danau Toba yang elok sebagai tujuan wisata, seketika porak-poranda. Terutama menimpa kampung di seputar DAS (Daerah Aliran Sungai) Asahan – Toba. Di kawasan sub-DAS Nambunga, yang memiliki catchment area (area resapan) seluas 478 hektar, mendadak hancur lebur diterjang longsor. Ditemukan korban jiwa 2 orang. Serta 10 orang masih dicari. Bencana (Desember 2023) di Humbang Hasundutan, mengingatkan tragedi serupa di kecamatan Panti, kabupaten Jember (2 Januari 2006).

Berita Terkait :  Reog "Jembatan" Budaya

Korban jiwa banjir dan longsor di Jember, saat itu mencapai lebih dari 76 orang. Berdasar data BPS Kabupaten Jember bencana tanah longsor yang terjadi 2 Januari 2006, sebanyak 15 orang masih dinyatakan hilang. Daya rusak banjir dan longsor terutama di desa Kemiri, dan desa Suci, kecamatan Panti, berdaya rusak sangat besar. Tetapi tiada bencana (longsor) yang datang tiba-tiba. Sehingga UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, meng-amanat-kan mitigasi.

Pada pasal 38 huruf a, diwajibkan adanya “identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.” Telah dilakukan kajian seksama penyebab banjir dan longsor, adalah rusaknya lingkungan bagian atas (hulu). Sehingga tidak mampu berfungsi sebagai area resapan. Hutan dengan pohon tegakan digunduli, digantikan perkebunan semusim (kopi, teh, dan kebun sayur). Serta suatu fakta, telah terjadi penebangan liar pada areal seluas 4 hektar di Humbang Hasundutan. Persis dengan penyebab bencana di Jember.

Seantero Jawa, termasuk aglomerasi Jabodetabek yang dikenal sebagai area “seribu danau,” saat ini wajib siaga. Begitu pula Kawasan Bandung sampai Cimahi, telah sering dikepung banjir. Serta kawasan lingkar Semarang, selalu waspada sungai Siluwur, dan Kali Gawe. Biasa merendam stasiun Tawang, dan Pasar Johar. Juga jalan negara sepanjang pantai utara, Semarang – Demak, sering terendam.

Di Jawa Timur, kewaspadaan banjir dilakukan pada Kawasan yang dilalui sungai Bengawan Solo, dan sungai Kali Brantas. Dengan kecepatan arus 40 kilometer per-jam, aliran air mampu menghanyutkan plengseng beton. Begitu pula kawasan wisata di Malang Raya (termasuk Kota Batu) dan Pacet, Mojokerto, wajib waspada banjir dan longsor. Tetapi bencana hidro-meteorologi dapat diprediksi dengan tingkat presisi cukup baik. Kefatalan bencana bisa dicegah.

Berita Terkait :  Menjaga Anak dari Dampak Perubahan Iklim

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img