34 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Hari Anak Sedunia: Tarian Asa di Piring Bergizi Prabowo-Gibran

Oleh:Oleh:
Gegeh Bagus Setiadi
Wartawan Harian Bhirawa

Ada gema yang berbisik di balik dedaunan pagi. Sebuah panggilan dari masa depan yang menitipkan harapannya pada generasi kecil yang kini berlarian riang.

Hari Anak Sedunia tiba, membawa lentera terang yang mengingatkan kita akan tanggung jawab suci. Memastikan anak-anak bangsa tumbuh dengan tubuh yang kokoh dan jiwa yang cerah.

Namun, di balik senyum polos mereka, ada realita yang terkadang pahit. Gizi buruk dan stunting menjadi bayang-bayang yang menyelimuti sebagian anak negeri ini.

Mereka, yang seharusnya melangkah dengan percaya diri menuju masa depan, terhambat oleh kebutuhan dasar yang tak terpenuhi.

Menurut data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang pernah dirilis, angka harapan hidup di Jawa Timur sejak 2019 hingga 2023 terus mengalami peningkatan. Dimana tahun 2019 sebesar 71,30 tahun dan 2023 naik menjadi 72,11 tahun.

Selain angka harapan hidup, prevalensi stunting di Jawa Timur juga mengalami penurunan hingga 1,5 persen. Dimana tahun 2022, angka prevalensi stunting sebesar 19,2 persen, dan tahun 2023 turun menjadi 17,7 persen.

Kendati prevalensi stunting menurun, Pemprov Jatim pun telah mengajak seluruh kepala daerah untuk terus melakukan intervensi secara spesifik dan intensif, serta memiliki memiliki daya ungkit yang tinggi.

Hal tersebut sejalan dengan SE Gubernur Jatim Nomor: 440/4566/012/2024 perihal upaya percepatan penurunan stunting/AKI/AKB di Jatim.

Dengan terbitnya SE Gubernur Jatim tersebut, Pj Gubernur Adhy Karyono juga berharap untuk terus melakukan terobosan-terobosan baru sekaligus memperkuat program-program yang ada. Dan itu harus dilakukan mulai dari level desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.

Berita Terkait :  Dorong Optimalisasi Platform Teknologi untuk Pendidikan Berkualitas

Beberapa isu kesehatan lainnya seperti Universal Health Coverage (UHC) juga harus menjadi perhatian serius Pemprov Jatim. Sebab, sampai dengan bulan Juli Tahun 2024 sebanyak 27 Kabupaten/Kota telah UHC dan 93,82% penduduk di Jawa Timur tercover dalam jaminan kesehatan.

Meski cukup tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain, namun angka tersebut menunjukan masih adanya masyarakat yang belum tercover layanan kesehatan secara maksimal.

Meski angka tersebut menunjukkan cukup tinggi, namun Pemprov Jatim diwajibkan terus meningkatkan layanan kesehatan hingga 100 persen. Apalagi, Pemprov Jatim memiliki dua rumah sakit tipe A yang harusnya bisa dimaksimalkan.

Taman Kanak Harapan yang Layu

Stunting adalah derita sunyi, menggerogoti perlahan tanpa tanda yang kasat mata. Seperti tunas muda yang kekurangan air, mereka tumbuh terhambat, tidak seutuhnya, tidak semestinya.

Pikiran mereka yang seharusnya mengembara di padang pengetahuan, tertahan oleh dinding ketidakcukupan.

Lalu, datanglah angin perubahan yang dibawa oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Seperti hujan di musim kemarau, program makan bergizi gratis mereka membawa kesegaran dan harapan baru.

Beberapa hari lalu Presiden ke-8 itu pun telah mendatangi Negara Brasil untuk mempelajari program makan bergizi di Negeri Samba tersebut. Bahkan, Presiden Prabowo bakal mengirim tim khusus untuk menyelami program prioritas itu untuk menyambut Generasi Emas di tahun 2045.

Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo membeberkan program prioritasnya itu di depan para pemimpin negara G20 saat memberikan pidato di sesi pertama KTT G20 Brasil.

Berita Terkait :  Upaya Pencegahan Judi Online Sejak Dini

Sesi pertama itu mengangkat tema kemiskinan dan kelaparan. Prabowo memuji Presiden Brasil Luiz InƔcio Lula da Silva yang telah mengangkat tema tersebut menjadi fokus pembahasan.

Pada kesempatan itu pula, Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengungkapkan bahwa 25 persen anak Indonesia kelaparan setiap hari.

Prabowo juga membeberkan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 memiliki persoalan kemiskinan dan kelaparan.

Kemiskinan dan kelaparan merupakan masalah kepentingan nasional yang vital bagi Indonesia. Prabowo lalu membeberkan solusinya dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yakni memberikan anggaran yang tinggi di sektor pendidikan.

Oleh karena itu dalam APBN, Prabowo-Gibran menghabiskan persentase yang sangat tinggi untuk pendidikan. Pasalnya, ia meyakini pendidikan akan membawa rakyat Indonesia keluar dari kemiskinan. Pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia.

Santapan Jiwa dan Raga

Program makan bergizi gratis ini bukan hanya tentang mengisi perut yang lapar. Ini adalah undangan untuk merayakan kehidupan, sebuah wujud kasih yang terhidang di atas piring.

Makanan bergizi bukan sekadar bahan bakar tubuh, ia adalah pesan cinta yang menyusup ke dalam setiap serat otot dan sel otak, membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita.

Bayangkan, di setiap pagi yang dingin, anak-anak duduk di meja sekolah mereka, menikmati hidangan penuh warna dan gizi.

Di sana, mereka tidak hanya mengisi perut, tetapi juga membangun mimpi. Dengan tubuh yang sehat, mereka akan melangkah lebih jauh, lebih kuat, menjemput takdir mereka sebagai pemimpin masa depan.

Berita Terkait :  Apa Sebenarnya Peran Guru di Tengah Masyarakat?

Hari Anak Sedunia: Lonceng yang Berdentang

Hari Anak Sedunia adalah lonceng yang berdentang, menyerukan kita untuk bertindak. Waktu tidak akan menunggu. Masa kecil anak-anak kita adalah ladang yang harus kita garap dengan cinta dan perhatian. Dan program makan bergizi gratis ini adalah cangkul pertama yang akan membuka jalan menuju panen keberhasilan.

Prabowo dan Gibran telah membuka pintu bagi kita semua untuk berkontribusi. Kini, tanggung jawab ada di tangan kita untuk memastikan bahwa setiap anak di negeri ini, dari desa terpencil hingga kota besar, mendapatkan hak mereka atas makanan bergizi.

Sebuah Simfoni Masa Depan

Mari kita jadikan Hari Anak Sedunia ini sebagai awal dari simfoni besar, di mana setiap nada menggema dengan semangat kebersamaan. Dengan melibatkan sekolah, komunitas, hingga para pelaku usaha lokal, kita bisa menciptakan orkestra yang harmonis untuk kesejahteraan anak-anak kita.

Anak-anak adalah puisi masa depan. Setiap suap makanan bergizi yang kita berikan adalah bait-bait harapan yang akan mereka baca di kemudian hari. Kelak, mereka akan mengenang kita, generasi yang tak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata.

————- *** —————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img