Pemkab Sidoarjo, Bhirawa.
Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo, Jum at (28/6) akhir pekan lalu, memusnahkan sebanyak 537 berkas arsip kantornya yang disimpan sejak tahun 2002 sampai tahun 2017 lalu. Pemusnahan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sidoarjo itu dilakukan dengan menggunakan mesin pencacah kecil.
Disaksikan oleh Kadis Perpustakaan Kearsipan Sidoarjo, Ridho Prasetyo, para pejabatdan penilai eksternal dari Inspektorat dan Bagian Hukum Kabupaten Sidoarjo. “Terima kasih sekali kepada tim penilai arsip internal maupun eksternal, yang melakukan pendampingan, sehingga Proses pemusnahan ini bisa terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur,” kata Ridho.
Jenis arsip yang dimusnahkan tersebut, diantaranya berkas perpustakaan sejak tahun 2007 – 2016, berkas kearsipan sejak tahun 2007 – 2016, berkas urusan perencanaan sejak tahun 2006 – 2016, berkas urusan pendidikab sejak tahun 2008 – 2016 dan berkas urusan kepegawaian sejak tahun 2002- 2017. “Arsip ini kita musnahkan, karena sudah tidak punya nilai guna, dan nilai kesejarahan lagi,” kata Ridho.
Sebelum di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sidoarjo, pemusnahan berkas arsip seperti ini, kata Ridho, beberapa minggu lalu, juga dilakukan di kantor Inspektorat Kabupaten Sidoarjo. Saat ini pemusnahan berkas arsip, juga akan dilakukan di Dinas PU Bima Marga Sidoarjo. Pelaksanaannya masih dalam proses.
Selama ini untuk menyimpan berkas arsip statis, Dinas Perpustakaan Kearsipan Sidoarjo harus menyewa gudang. Karena masih belum punya Depo arsip. Diharapakan pada tahun 2025 nanti, bangunan Depo Arsip di Sidoarjo bisa terwujud. Tempatnya di eks bangunan Kantor BPN di sebelah timur Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearaipan Sidoarjo.
“Kita saat ini tinggal nunggu persetujuan dari bapak Plt Bupati, kemudian pihak BPKAD akan menyerahkan kepada kita, semoga bisa segera terwujud, kita sudah lama mengharapkannya,” kata Ridho.
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan Kearsipan Sidoarjo, Sunarlin Murtiati, menambahkan banyak layanan dengan adanya fasilitas Depo arsip nanti. Diantaranya, selain layanan simpan arsip juga layanan pengolahan arsip dan layanan pemusnahan arsip.
Sunarlin berharap proses pemusnahan arsip ini, nantinya juga bisa ditiru oleh OPD lain di Pemkab Sidoarjo. Kalau ada kegiatan Bimtek, petugas kearsipan di OPD akan diajari cara-cara pemusnahan dan penyusutan arsip. “Supaya arsip tak menumpuk di OPD. Kalau numpuk akan jadi masalah,” ujarnya. [kus.wwn]
