30.6 C
Sidoarjo
Saturday, July 12, 2025
spot_img

Sambut Hari Teh Internasional, Mahasiswa DKV Ubaya Gunakan Kantong Teh sebagai Kanvas


Surabaya, Bhirawa
Memperingati hari teh Internasional mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) membuat kreasi kantong teh bekas menjadi lukisan di Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya.

Terdapat puluhan mahasiswa yang ikut serta, kampus telah menyediakan 113 kantong teh masing-masing berukuran 5 x 6 cm dilukis selama kurang dari 3 jam.

Menurut Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Ubaya, Hedi Amelia Bella Cintya, M.Ds., menjelaskan mencoba berkreasi lukis pada media berbeda, seperti kantong teh bekas, serta memberikan suasana baru saat pembelajaran di kelas mata kuliah Colored Drawing.

“Karena untuk memperingati hari the internasional pada 21 Mei besok, kami mengajak mahasiswa mengenali negara-negara penghasil teh terbesar di dunia, seperti India, Inggris, China, dan Indonesia,” katanya, Selasa, (20/5).

Lanjut Hedi mengatakan bahwa melukis media kantong teh bekas memilki tingkat kesulitas berbeda sebab media sangat kecil dan tipis. “Membuatnya memerlukan teknik melukis, karakter cat yang tepat, seperti penggunaan cat akrilik dan cat gouache, Mayoritas mahasiswa menggunakan cat akrilik serta kuas ukuran paling kecil untuk melukis, Karena medianya kecil sehingga menguji ketelatenan dan kreativitas, harus detail,” tutur Hedi.

Kaprodi DKV Ubaya menambahkan tidak hanya memanfaatkan kantung teh saja, tapi serbu teh bekas juga bisa di manfaatkan seperti pupuk tanaman. “Kami edukasi mahasiswa tentang kepedulian lingkungan, jadi teman-teman kita ajak mengumpulkan kantong teh, jika masih ada serbuk nya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman, kantong kita kreasi sebagai bentuk daur ulang,” imbuhnya.

Berita Terkait :  Ketua DPD RI Sebut Peluncuran Danantara sebagai Sinyal Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Salah satu mahasiswa Ubaya DKV, Katrina Agatha, mengukapkan mendapatkan tema negara Cina, sehingga melukis gedung Tiananmen. “Kali ini membuat Gedung Tiananmen di Cina, yang saya beri judul Terlarang (Forbidden City), alasan membuat karena gedung bersejara yang Tiongko miliki, yang biasanya dibuat untuk menyelengarakan acara penting dan besar,” ceritanya.

Mahasiswa semester 2 tersebut berangapan banyak tantangan melukis media kantong teh, karena baru pertama kali mencoba. “kesusahanya melukis selain medianya kecil, juga kantong teh tidak rata mengakibatkan kesulitan membuat garis yang tipis, saya semaksimal mungkin membuat karya sedaitail mungkin, dan ini menjadi pengalaman pertama saya melukis di media kantong teh,” kata Katrina. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru