Oleh:
Rachmat Caesar, Pemprov
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim mempercepat penyaluran alat bantu mobilitas berupa prothese kaki dan tangan palsu bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia tahun 2025.
Tahap pengukuran bagi 44 calon penerima manfaat digelar mulai 15 hingga 16 Mei 2025 di Ruang Jatim Social Care (JSC), Gedung B Kantor Dinsos Jatim, Surabaya.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan kesejahteraan yang inklusif dan ramah disabilitas.
Kepala Dinsos Jatim, Dra Restu Novi Widiani MM menyampaikan, percepatan ini adalah wujud nyata perhatian Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, terhadap kebutuhan para penyandang disabilitas di Jatim.
“Upaya ini merupakan bentuk kepedulian Ibu Gubernur dalam mendukung mobilitas dan kemandirian penyandang disabilitas di Jatim,” ujarnya.
Sebanyak 44 penerima manfaat dari 35 kabupaten/kota hadir bersama perwakilan Dinas Sosial daerah masing-masing untuk mengikuti proses pengukuran.
Alat bantu mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran penerima yang akan diberikan secara gratis.
Dengan adanya prothese ini, diharapkan para penyandang disabilitas dapat kembali beraktivitas tanpa merasa terbatas oleh kondisi fisik mereka.
“Semoga bentuk kepedulian Ibu Gubernur Khofifah ini mampu menghadirkan kehidupan yang lebih bermakna, serta meningkatkan derajat hidup teman-teman disabilitas,” tambah Novi.
Selain percepatan penyaluran prothese kaki atau tangan palsu, tahun 2025 Pemprov Jatim juga siap meningkatkan jangkauan bantuan alat bantu mobolitas baru bagi penyandang disabilitas.
Tak tanggung-tanggung, anggaran yang sudah disiapkam senilai Rp 4,5 miliar. Dari anggaran tersebut, Pemprov Jatim akan menyediakan jenis alat bantu baru, diantaranya Hearing Aids, Kursi Roda 3 in 1, Kursi Roda CP, Kruk dan Walker, Toolkit Netra Sensor hingga Prothese.
Salah satu calon penerima manfaat, Nunik, mengaku bersyukur bisa mendapat kesempatan ini. Ia berharap bantuan tersebut bisa menjadi awal dari kehidupannya yang lebih mandiri.
“Harapannya, saya dan teman-teman disabilitas lain bisa kembali beraktivitas, meskipun dengan alat bantu. Terima kasih Ibu Gubernur Khofifah telah memberikan kesempata kepada saya dan teman-teman lainnya untuk menerima bantuan alat bantu mobilitas Prothese” tuturnya penuh haru.
Karena bagi mereka yang kehilangan sebagian anggota tubuhnya, sebuah kaki atau tangan palsu bukan sekadar alat bantu. Namun harapan baru untuk kembali berjalan, berkarya, dan menjalani hidup dengan percaya diri. [rac.gat]
