30.2 C
Sidoarjo
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Jadi Syarat Penting DUDI, Kadindik Jatim Berharap Hasil Sertifikasi Murid Lulus 100 Persen


Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim fasilitasi murid SMK di Jawa Timur untuk mengikuti proses sertifikasi melalui program Pengembangan dan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi serta Uji Kompetensi. Sebanyak 60 murid mengikuti uji sertifikasi di empat bidang kompetensi keahlian, Sabtu (10/5). Yakni Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan Teknik Pendingin Tata Udara.

Dalam program ini Dindik bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dibawah naungan Ditjen Vokasi Kemedikdasmen, sertifikasi yang digelar berbasis standart Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) bertaraf Nasional. Bermodal sertifikat yang diperoleh, para murid akan lebih siap terjun di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Dikatakan Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai sertifikasi menjadi syarat penting untuk terjun di Dunia Usaha Dunia Industri (DUD) ditengah dinamika perkembangan teknologi yang semakin tinggi.

Menurutnya, sertifikasi merupakan bentuk dari apresiasi setelah para murid menjalani pelatihan dan peningkatan kompetensi skill bersama instruktur atau tenaga expert di bidangnya.

“Dengan berbekal sertifikasi sebagai bagian dari portofolio mereka, baik DUDI atau pemerintah akan mengapresiasi. Karena yang dilihat tidak hanya skill saja, tapi DUDI juga akan melihat bukti dari perkembangan kompetensi atau skill melalui sertifikat yang dimiliki,”jelas Aries, Sabtu (10/5).

Disebutkan Aries, proses sertifikasi merupakan hasil pengembangan dan pelatihan para murid. Jika hanya digelar pelatihan dan peningkatan skill saja tanpa adanya sertifikasi hal ini akan dirasa kurang optimal.

Berita Terkait :  Sebanyak 75 Guru Vokasi Ikuti Uji Sertifikasi Level 3 dan 4 KKNI

Dalam peninjauanya untuk pelaksanaan sertifikasi di empat bidang kompetensi, Aries mengakui kemampuan skill murid yang luar biasa. Lebih lagi dengan materi yang disuguhkan oleh LSK terbilang cukup sulit, namun semangat murid untuk mengikuti uji sertifikasi sangat tinggi.

“Kita harapkan mereka bisa lulus 100% ya. Karena tingkat kesulitan materi uji sertifikasi juga cukup sulit. Tapi saya juga melihat semangat anak-anak selama mengikuti proses sertifikasi. Mudah-mudahan mereka mendapatkan hasil terbaik,”ungkap Aries.

Mantan Pj Wali Kota Batu ini juga menyebut, dalam proses sertifikasi ada beberapa kesempatan bagi murid untuk remedial. Jika tidak lulus di tahapan uji materi teori atau praktek maka akan dilakukan ujian kembali.

Digelar sejak tahun 2021 program sertifikasi ini, tambah Aries menyasar sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran. Sebab, kebutuhan kompetensi di beberapa sekolah dinilai belum terpenuhi secara lengkap.

Melalui program ini, murid terbaik di masing-masing sekolah akan berkesempatan dalam mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi skill serta sertifikasi kompetensi berbasis KKNI.

“Kita pilih terbaik karena belum tentu kompetensi di akademik paripurna, tapi skillnya kurang. Ini terlihat saat kita dibagikan kuesioner ada materi yang ternyat mereka belum dapat. Di UPT Dindik melaui program ini kita penuhi,” urainya.

Sementara itu, ditambahkan Kepala UPT PTKK, Endang Winarsih puluhan murid sebelumnya telah mengikuti pelatihan da pengembangan kompetensi di kelas reguler tahun 2024 dan 2025.

Berita Terkait :  Babinsa Kodim 0823/Situbondo Gelar Baksos untuk Warga Kurang Mampu

Dari kelas ini, dipilih tiga terbaik untuk mengikuti kelas akselerasi dan uji sertifikasi. Para peserta ini berasal dari 15 cabang dinas pendidikan wilayah di Jawa Timur. Diantaranya, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Jombang, Malang, Lamongan, Kab. Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, dan Sidoarjo

Diakuinya, program sertifikasi ini merupakan langkah konkret dalam menyiapkan lulusan SMK yang kompeten, tersertifikasi, dan siap bersaing di dunia kerja nasional maupun internasional.

Apalagi selama pelatihan dan pengembangan kompetensi para murid di dampingi langsung dengan tenaga expert. Sehingga saat uji sertifikasi mereka bisa dengan mudah menyelesaikan soal berkat pembelakan yang diberikan selama pelatihan.

“Untuk uji teori ini soal-soalnya dari LSK langsung dengan sistem online. Jadi penentuan nilai langsung dari pusat. Kita berharap anak-anak kita bisa lulus meskipun dengan janga waktu pelatihan yang cukup pendek yakni 7 hari. Tapi kita berharap mereka dapat hasil memuaskan untuk bekal DUDI mendatang,”pungkasnya. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru