Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan RMO 2025 diadakan ISMKI wilayah 4. Olimpiade Kedokteran (regional medical olympiad/RMO) ialah suatu ajang kompetisi ilmiah dan keterampilan medis yang bergengsi bagi para mahasiswa kedokteran, kopetisi yang diadakan rutin setiap tahun oleh setiap Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) wilayah, kali ini diikuti 244 peserta yang mengikuti kompetisi ini, terdiri dari 122 kelompok, Kamis (2/10).
Rektor Unusa, Prof. Ir. Achmad Jazidie., M.Eng., mengatakan kompetisi jadi ajang bagi peserta untuk mengasah dan mengembangkan pola berpikir kritis. “RMO tidak hanya menjadi tempat untuk mengasah akademik, tapi nilai integritas tiap peserta, dimana merupakan inti dari profesi dokter,” jelasnya.
Lanjut Prof. Jazidie menjelaskan bahwa Olimpiade juga sebagai wadah membangun semangat ilmiah, menumbuhkan nilai integritas dan sportivitas, dan tidak kalah pentingnya adalah membangun relasi yang tak ternilai, ditengah perkembangan ilmu kedokteran yang pesat, kalian dituntut harus pandai beradaptasi, kemampuan kritis harus terus diasah dan ditumbuh kembangkan, salah satunya melalui RMO.
“Harapannya akan lahir dokter muda yang cerdas dan tangguh secara moral, sehingga mampu menjadi agen perubahan sistem kesehatan di Indonesia dan dunia, dan momentum membuktikan kesiapan untuk berperang di bidang pendidikan kedokteran Indonesia, regional maupun internasional, serta bukti kesiapan Unusa sebagai lembaga yang berperan aktif dalam pengembangan bidang kedokteran sekaligus meningkatkan mutu kegiatan yang serupa,” tutur Prof. Jazidie.
Ketua pelaksana RMO 2025, Nedinda Najhma mengukapkan terdapat 26 perguruan tinggi dari ISMKI Wilayah 4 yang berpartisipasi dalam kompetisi, mulai dari perguruan tinggi di Makassar, Palu, Surabaya, Malang, Jember, Bali, Mataram, Maluku, hingga Papua.
“Kompetisi akan dibuka dengan Welcoming Party di Ballroom Grand Empire Palace, Dilanjut dengan babak penyisihan, semifinal, kemudian babak final pada hari terakhir, serta terdapat seminar membahas mengenai ‘Kondisi Terkini dan Tantangan Dokter Indonesia Masa Depan’ oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, dr. Muhammad Shoifi, Sp.OT(K) dan talkshow mengenai kesehatan remaja,” imbuhnya. [ren.wwn]


