Gresik, Bhirawa
Anggota DPD RI asal Jatim Lia Istifhama berharap pihak kepolisian melakukan penanganan yang baik, humanis dan sesuai prosedur kepada ratusan pendemo pasca aksi demonstrasi di beberapa daerah.
“Saya berharap, semua peserta aksi, baik orang dewasa maupun anak-anak tetap mendapat perlakuan yang baik. Kepolisian, harus selalu mengedepankan pendekatan humanis,”ujar Ning Lia
Pasca kejadian itu, menaruh perhatian khusus pada anak-anak dan pemuda yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa. Mereka merupakan kelompok rentan yang harus mendapat pendekatan berbeda. Mendorong kepolisian memperkuat koordinasi dengan dinas sosial, psikolog, tokoh masyarakat, hingga lembaga pendidikan. Tidak sekadar mengedepankan keamanan, tetapi juga memberikan edukasi dan pembinaan.
“Jangan sampai anak-anak atau remaja, yang ikut aksi justru mendapatkan trauma. Mereka adalah generasi penerus bangsa, jadi harus dilindungi dan diarahkan dengan bijak,”ungkapnya.
Keberadaan Polri, bukan hanya sebagai penegak hukum tetapi juga pengayom masyarakat. Penting adanya sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil untuk menjaga iklim demokrasi di Jawa Timur tetap kondusif. Tidak hanya fokus pengawasan pembenahan sistem pendidikan. Agar anak-anak dan remaja, tumbuh dengan mental yang sehat dan kuat.
“Guru adalah orang tua kedua di sekolah, jangan sampai energi mereka habis untuk administrasi. Kami mendorong pemerintah, memberi ruang lebih besar bagi guru dan dosen. Untuk mendidik karakter dan mental generasi bangsa,” tegasnya.
Ditambahkan Lia Istifhama, bahwa momentum ini harus menjadi contoh. Bahwa keamanan bisa dijaga tanpa harus menekan hak-hak rakyat, perhatian terhadap pendidikan sangat relevan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Generasi muda yang terdidik, terlindungi, dan memiliki mental baik diyakini akan menjadi penentu keberlangsungan bangsa.[kim.kt]


