Oleh:
Rachmat CBS, Harian Bhirawa
Semangat baru menggeliat di Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya. Sejumlah warga yang sebelumnya terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) diantaranya terimbas efisiensi perusahaan, kini mendapat harapan baru melalui program Pelatihan Berbasis Kompetensi Vokasi Plus yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dam Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, salah satunya di BLK Surabaya.
Salah satu pelatihan vokasi plus yang tengah berlangsung di BLK Surabaya saat ini adalah Pelatihan Teknisi Perawatan AC Residental diikuti 16 peserta yang merupakan warga terdampak PHK. Mereka berupaya mencari peluang baru untuk bisa kembali bekerja dengan hasil pelatihan yang didapatkan dari BLK Surabaya.
Saat memberikan pengarahan, Plt Kepala BLK Surabaya, Isman Widodo melalui Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas, Yudo memberikan semangat langsung kepada para calon peserta, mendorong mereka agar bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan emas ini.
“Semangat dalam mengikuti pelatihan, seraplah ilmu sebanyak mungkin hingga bisa lulus dan mendapatkan sertifikasi kompetensi, hingga nantinya bisa memperoleh pekerjaan baru atau mendirikan usaha sendiri, ” kata Yudo.
Di antara para peserta, ada seorang pria yang dulunya bekerja di bagian elektronik sebuah perusahaan. Namun, akibat efisiensi, ia terkena PHK bersama teman teman lainnya. Namun, dengan dorongan sang istri membawanya ke BLK Surabaya untuk ikut pelatihan AC Residental.
“Saya berharap pelatihan ini bukan hanya menambah keahlian baru, tapi juga membuka jaringan baru yang bisa membantu saya bangkit,” tutur Dwi (40) asal Surabaya.
Program Vokasi Plus ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, BLK Surabaya juga menggelar dua pelatihan serupa yaitu MUA (Make Up Artist) dan Pembuatan Roti dan Kue. Kedua paket pelatihan tersebut mendapat sambutan hangat dari para peserta, mayoritas berasal dari kalangan yang ingin bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Salah satu peserta pelatihan pembuatan roti dan kue menceritakan pengalamannya. Setelah kehilangan pekerjaan karena PHK, ia memutuskan untuk belajar membuat roti.
“Di BLK, saya belajar dari dasar. Pembelajarannya sangat bagus dan sistematis. Saya ingin magang di bakery setelah ini, dan semoga bisa buka usaha sendiri,” ujar Dimas Ubaidillah asal Surabaya penuh semangat.
Harapan agar peserta pelatihan bisa lulus dan bekerja baik ikut usaha orang lain maupun usaha sendiri diamini oleh Instruktur.
“Dari pelatihan ini mereka bisa mengembangkan diri menghasilkan pendapatan bagi keluarganya, ” kata Instruktur Pelatihan Pembuatan Roti dan Kue, Dwi Purwaningsih
Begitu pula dengan pelatihan MUA. Salah satu pesertanya mengaku awalnya belajar secara otodidak dari media sosial. Namun setelah mengikuti pelatihan langsung di BLK, ia menyadari pentingnya praktik dan bimbingan dari instruktur.
“Ternyata hasilnya beda banget. Di sini saya benar-benar diajari step by step. Saya ingin membangun usaha kecil-kecilan sebagai MUA,” ujar Titis Rahmayati (35) yang berdomisili Sidoarjo dengan mata berbinar.
Instruktur Pelatihan MUA, Maria Jesslyn menyampaikan kalau pelatihan MUA diluar BLK sangat mahal. Jika BLK menyediakan pelatihan MUA secara gratis hingga bisa mendapatkan sertifikasi kompetensi, tentu sangat membantu bagi mereka yang ter PHK untuk kembali produktif menghasilkan pendapatan.
“Kelas MUA dapat skill supaya bisa membuka lapangan kerja sendiri, ” ujarnya.
Program vokasi plus ini tidak hanya memberi keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri serta membuka harapan baru bagi para peserta. BLK Surabaya membuktikan bahwa pelatihan vokasi yang tepat bisa menjadi solusi nyata bagi mereka yang ingin bangkit dan mandiri. [rac.gat]