26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Ada Madin di Sekolah

Berbagi pengajaran antara Madrasah Diniyah (Madin) sekolah umum, telah berlangsung hampir satu dekade. Pagi sekolah umum (SD, dan SMP), sore disambung mengaji pada Madin, atau TPQ. Sudah biasa. Namun saat ini tren full day (sekoah seharian penuh), sampai sore. Menyebabkan anak-anak tidak bisa mengaji. Dikhawatirkan menghapus kesempatan pembangunan karakter, yang diselenggarakan oleh masyarakat melalui pengajaran keagamaan.

Maka diperlukan revisi model sekolah seharian penuh (full day). Bahkan pada waktu tidak efektif untuk belajar (pukul 13:00 hingga 15:00). Padahal setiap murid memiliki kebutuhan pengajaran, sesuai dengan kondisi psikologisnya. Terutama anak usia 6 hingga 12 tahun, memiliki keterbatasan kejenuhan. Sedangkan filsafat Pendidikan meyakini, efektifitas pengajaran bukan pada lamanya kegiatan belajar. Melainkan kualitas pertemuan antara guru dengan murid.

Sekolah seharian penuh (full day), tidak masalah. Sampai berlanjut lagi pada malam hari juga tidak masalah. Begitu pula sekolah “normal” hanya setengah hari (enam jam), memang telah cukup memadai. Namun masing-masing peserta didik (murid) memiliki kebutuhan pengajaran, sesuai ambang batas konsentrasi fisik. Namun kini semakin tren sekolah swasta (terutama tingkat SD dan SMP) di perkotaan melaksanakan full day school. Lama belajar sejak jam 07:00 hingga jam 15:00. Diselingi dua kali istirahat untuk makan, dan ibadah (shalat).

Full day school, konon digagas sebagai respons memburuknya lingkungan sosial di luar sekolah. Sehingga sebagian murid membutuhkan “pengayoman” dalam proses Pendidikan. Diharapkan, lebih lama di sekolah, akan diperoleh “pengayoman” lebih baik. Sekaligus memperkaya pembiasaan keilmuan. Namun banyak kritisi pula, anak-anak dengan full day school, mengalami kelebihan kesibukan sangat berat. Mempengaruhi mental. Konon menjadi cepat menangis, dan cepat marah.

Berita Terkait :  Pohon Tumbang Timpa Rumah Mantan Kadinkes Kota Batu dan Fasum

Kuantitatif lama bersekolah telah lama menjadi perdebatan. Full day school, di-gagas digagas sebagai model “pengamana” karakter. Namun realitanya semakin banyak anak (berstatus pelajar) terlibat kriminalitas, sebagai korban maupun pelaku. Terlinbat tawuran, geng motor, sampai penyalahgunaan narkoba. Sehingga model Full day school, memperoleh respons beragam. Mayoritas tidak sepakat, manakala seluruh sekolah wajib full day school. Termasuk hilangnya waktu usia belia untuk bersosialisasi dengan lingkungan.

Musyawarah Nasional Alim Ulama meng-kritisi pelaksanaan full day school, menghilangkan kesempatan anak-anak belajar memperkuat pendidikan karakter. Sekaligus menyebabkan Madrasah Diniyah, dan TPQ di perkotaan kehilangan banyak murid. Ironis, Pendidikan di Madrasah Diniyah dan TPQ, berdasar Perpres Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Realitanya tidak sesuai pengharapan.

Indikasinya antaralain, semakin banyak tawuran remaja, terutama di kota-kota besar. Nyaris koheren dengan banyaknya full day school, yang hanya popular di kota-kota metropolitan. Terutama pada sekolah swasta. Selain itu, ongkos pendidikan (full day school) niscaya semakin mahal, karena sekolah harus menyediakan tambahan honor guru. Namun sebenarnya, full day school, bukan gagasan orisinal. Melainkan “turunan” dari Peraturan tentang lima hari kerja dalam sepekan.

Walau hampir di seluruh daerah (kabupaten dan Kota), masih 6 hari sepekan. Terbaru, terdapat Perpres (Peraturan Presiden) Nomor 21 Tahun 2023 Tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai ASN. Dalam pasal 3 ayat (1) dinyatakan, “Hari Kerja Instansi Pemerintah sebanyak 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.”

Berita Terkait :  Bawaslu Kota Pasuruan Jalankan Tugas sesuai Amanah UU

Sekolah dengan 5 hari sepekan, berakhir pada pukul 15:00, anak-anak sudah loyo. Namun sesungguhnya bisa diambil jalan Tengah. Yakni, full day school bekerjasama dengan Madrasah Diniyah, dan TPQ setempat. Menghadirkan guru mengaji di sekolah, pada jam utama.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru