Sidoarjo,Bhirawa
China Water Industry (CWI) Group Limited, perusahaan asal Tiongkok menawarkan kerja sama dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Sidoarjo, untuk bisa menjadi bahan baku energi listrik.
Bupati Sidoarjo, Subandi, minta penawaran itu dikaji, sebab selain sebagai solusi pengelolaan sampah di Kabupaten Sidoarjo, juga ada peluang ekonomi yang bisa didapat kabupaten Sidoarjo sebagai tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
”Penawaran ini bagus, tolong dikaji terus, supaya bisa bermanfaat bagi kabupaten Sidoarjo,” kata Subandi, saat mengadakan pertemuan khusus masalah pengelolaan sampah, di Ruang Delta Wicaksana, Setda Sidoarjo.
Sebagaimana diketahui, masalah sampah saat ini menjadi masalah bagi Kabupaten Sidoarjo. Karena dalam sehari produksi sampah dari kabupaten padat penduduk ini bisa mencapai 1.340 ton.
Menurut Subandi, dari 1.340 ton produksi sampah, yang dikirim ke TPA Griyo Mulyo Jabon itu, antara 500-600 ton. Itupun, hampir 90% masih belum dikelolah dengan cara yang optimal.
Luasan TPA sampah di Desa Kupang yang 13.6 ha, kalau terus ditumpuki dengan sampah, tanpa ada pengelolaan yang baik, maka lambat laut akan bisa habis. Saat ini saja, ketinggian sampah di TPA sampah satu-satunya milik Pemkab Sidoarjo itu ketinggian sampah mencapai 20 meter.
”Belum ada pengelolaan sampah basah dan sampah kering secara optimal,” kata Subandi.
Harusnya sampah dikelolah dengan baik, supaya tidak menjadi masalah serius yang akan bisa menggangu bagi lingkungan dan kesehatan sekitar.
”Penawaran dari pihak CWI ini supaya dikaji dengan serius, siapa tahu akan bisa menjadi solusi bagi masalah sampah di daerah kita,” ujarnya.
Pihak CWI memaparkan dengan mekanisme yang mereka lakukan, sampah yang ada di Kabupaten Sidoarjo akan bisa dijadikan gas metana yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk energi listrik. [kus.fen]