Sejumlah warga Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso saat menggelar acara selamatan desa di hari ketiga. foto: Ihsan Kholil/Bhirawa
Bondowoso, Bhirawa.
Sejumlah warga Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Bondowoso menggelar acara sakral yakni selamatan desa yang ke 533 selama tiga hari, Rabu (12/2) hingga Jum’at (14/2/2025).
Di hari puncak acara selametan desa yang digelar sejak ratusan tahun itu, dihadiri langsung oleh Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, dan Kepala Disparbudpora Bondowoso, Molyadi.
Kepala Desa Blimbing, Samin mengatakan, selamatan desa ini dipercaya bisa menjaga desa dari marabahaya. Karena, masyarakat percaya jika selamatan ini tak dilaksanakan maka akan mendatangkan bencana ke desanya.
“Biasanya ada tanda-tanda (bencana-Red),”ungkap Kades Samin kepada sejumlah awak media.
Dijelaskannya, selamat desa ini diawali dengan kegiatan Sasoklan. Yakni, warga akan mengantar bahan untuk pembuatan makanan dan sesajen. Mulai dari beras, sayur-mayur dan rempah-rempah.
Kemudian, pada hari berikutnya warga memasak makanan di dapur umum. Yang mana dalam proses memasak ini, seluruh warga yang terlibat memasak tak boleh bicara. “Hanya boleh menggunakan bahasa isyarat,” terangnya.
Di hari terakhir ini kata Kades Samin, selamatan desa dilakukan dengan selamatan sumber mata air. Ratusan masyarakat akan mengarak tumpeng dan Ubo Rampe atau sesajen persembahan yang digunakan dalam upacara adat menuju lokasi tepi sungai sekitar mata air.
Setelah tiba di lokasi, petuah desa kemudian memimpin doa disana. Sembari ratusan masyarakat melihat Ubo Rampe dilepas di sungai.
Setelah itu, ritual masih berlanjut dengan proses Ojung. Dimana dua pasangan pemuda akan bertarung dengan menggunakan sebilah rotan.
Keduanya adu ketangkasan dalam memukul punggung satu sama lain dengan rota masing-masing. Iringan musik Saronen menggema, berikut teriakan para penonton. [san.hel]