Kabupaten Blitar, Bhirawa
Tingginya curah hujan dan banyaknya kasus bencana hidrometeorologi di Kabupaten Blitar akhir-akhir ini, Pemerintah Kabupaten Blitar menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Blitar hingga akhir Desember 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bertyanto mengatakan penetapan status siaga bencana ini dibuat sejak 29 November lalu, dimana hal ini melihat kondisi cuaca ekstrem hingga terjadi bencana, pada beberapa waktu terakhir ini di Kabupaten Blitar.
“Kondisi alarm bahaya itu sebagai upaya mengantisipasi meluasnya dampak bencana hidrometeorologi termasuk banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang di Kabupaten Blitar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bertyanto.
Lanjut Ivong, penetapan ini menurutnya juga merujuk pada surat dari BMKG dan Pemprov Jatim terkait peringatan dini cuaca ekstrem serta kesiapsiagaan bencana di daerah, dimana dengan adanya status siaga darurat bencana ini diharapkan penanganan cepat, tepat, dan terpadu sesuai SOP.
“Dengan status siaga darurat ini, diharapkan penanganan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Blitar melibatkan sejumlah OPD terkait baik di Kabupaten maupun di Provinsi dapat dilakukan secara terpadu dan cepat sehingga dapat meminimalisir dampak terhadap masyarakat,” jelasnya.
Bahkan seperti dicontohkan Ivong, seperti penanganan dampak bencana banjir bandang di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, yang terjadi 30 November lalu merobohkan dua rumah dan merendam puluhan rumah warga serta merusak jembatan, beberapa OPD bahu-membahu menangani bencana ini, mulai dari Dinas Sosial, BPBD, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan dan PMI serta BPBD Jatim yang langsung meninjau lokasi banjir.
“Sehingga dengan saling bekerjasama, kami juga berharap bencana yang terjadi akan cepat tertangani dan bisa segera dilakukan pemulihan dan dapat diminalisir hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,” ujarnya.
Tambah Ivong, pihaknya selalu mengimbau masyarakat agar terus waspada dengan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Blitar. Karena sampai sekarang, cuaca ekstrem masih terjadi di wilayah Jatim termasuk Blitar.
“Sehingga masyarakat juga siap jika ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, namun kita selalu berdoa agar dijauhkan dari segala musibah dan bencana di Kabupaten Blitar,” imbuhnya. [htn.dre]
