33 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Angka Kemiskinan di Kabupaten Lamongan Turun 0,26 Persen

Lamongan, Bhirawa
Angka kemiskinan Kabupaten Lamongan di bulan Maret 2024 mengalami penurunan menjadi 12,16 persen. Angka tersebut turun sebesar 0,26 persen dibandingkan Maret 2023 sebesar 12,42 persen.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berkomitmen memasifkan pencukupan kebutuhan pokok masyarakat. Mulai dari penyaluran bantuan pangan, hingga menggalakan penanaman Toga (tanaman obat keluarga).

“Kita fokusnya nanti pada makanan tadi, kita gerakan pertanian maksudnya tanaman keluarga dan lainnya, ketahanan pangan kita juga memberikan stimulan yang sekiranya bisa mematik tamanan keluarga bisa semarak menjadi bagian besar penurunan kemiskinan,” kata Yuhronur Efendi di Guest House Lamongan, dalam paparan Profil Kemiskinan Maret 2024 Kabupaten Lamongan, Rabu (24/7).

Ia optimis untuk mencapai target 2025 satu digit angka kemiskinan. Komitmen ini dibuktikan melalui 11 program prioritas diantaranya Lamongan sehat, pendidikan berkualitas dan gratis bagi masyarakat kurang sejahtera (Perintis), Lumbung Pangan Lamongan, Yakin Semua Sejahtera (YES), hingga lainnya yang turut berkontribusi pengentasan kemiskinan.

Ditemui ditempat yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lamongan Bagyo Trilaksono menjelaskan, Garis kemiskinan di Kabupaten Lamongan pada bulan Maret 2024 sebesar Rp 524.636 per kapita/bulan, angka ini mengalami peningkatan sebesar Rp 42.667 per kapita/bulan atau naik sebesar 8,85 persen, bila dibandingkan kondisi bulan Maret 2023 yang sebesar Rp 481.969.

Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran dibawah Rp 524.636 per bulan pada bulan Maret 2024 mencapai 146,98 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 2,96 ribu jiwa, dibandingkan dengan kondisi Maret 2023 yang sebesar 149,94 ribu jiwa.

Berita Terkait :  Pjs Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli Tancap Gas Lakukan Aneka Kegiatan Hingga Kunjungan Ke Forkopimda

“Kita jangan hanya melihat penurunanya karena mempertahankan masyarakat yang berada di garis atas atau istilahnya rentan miskin agar tidak berada di garis kemiskinan itu juga merupakan sebuah capaian, karena memerlukan effort yang besar” ucapnya.

Selain itu, masih Bagyo, Kemiskinan terjadi karena adanya banyak dimensi baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan, di triwulan pertama tahun 2024 kemiskinan di Lamongan dipengaruhi akibat cuaca extrem yang mengakibatkan penduduk Lamongan mayoritas berprofesi petani tidak mendapatkan pendapatan.

Berdasarkan data survei BPS Lamongan garis kemiskinan di Lamongan 63 persen didominasi oleh faktor pengeluaran rumah tangga berupa makanan, sementara 37 persen lainnya berasal dari faktor non makanan. Dengan pengeluaran terbagi menjadi tiga kategori, pengeluaran produk sendiri (beban belanja berasal dari kebun, sawah, dan lainnya untuk dikonsumsi sehari-hari), pengeluaran belanja, pengeluaran transfer (bantuan pemerintah, swasta, dan lainnya). [aha,yit.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img