25 C
Sidoarjo
Thursday, December 18, 2025
spot_img

Incàr Masuk Lima Besar Nasional Smart City, Pemkot Mojokerto Bangun Ekosistem Kota Cerdas

Pemkot Mojokerto, Bhirawa
Tahun 2025 ini nampaknya Pemerintah Kota Mojokerto mempunyai agenda yang cukup strategis untuk mengangkat nama Kota Mojokerto ke tingkat Nasional, yakni incar masuk 5 besar tingkat nasional sebagai Smart City.

Hal ini cukup beralasan karena posisi Pemkot Mojokerto ini, sudah berada di peringkat 11 dari 156 Daerah di Indonesia dalam implementasi program Smart City.

Untuk itu Pemkot Mojokerto kini secara terus menerus dan berkelanjutan membangun dan mengembangkan Focus Group Discussion ( FGD) sebagai strategi pengembangan Kota Cerdas.

Sebagaimana yang disampaikan Wali Kota Ika Puspitasari dalam memberi pengarahan pada acara FGD yang digelar di Sabha Mandala Madya, selasa 23/9/25 .

Wali Kota menegaskan komitmennya dalam memperkuat strategi pengembangan kota cerdas (smart city) bukan sekadar dengan menghadirkan teknologi digital, tetapi dengan membangun birokrasi yang mampu menjadi motor penggerak.

Selain itu, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyatakan bahwa keberhasilan enam dimensi smart city sangat ditentukan oleh kualitas birokrasi.

“Kunci keberhasilan penerapan enam dimensi smart city ada pada birokrasi. Smart government, smart economy, hingga smart living tidak akan berjalan baik jika birokrasi tidak peduli dan tidak bekerja dengan optimal,” ungkapnya.

Ning Ita juga menepis anggapan bahwa kota cerdas hanya identik dengan aplikasi atau teknologi informasi semata.

“Mayoritas orang mengira smart city itu sekadar aplikasi atau teknologi informasi. Padahal tidak demikian. Smart city mencakup enam dimensi besar yang harus dipahami dan dijalankan bersama, bukan hanya soal digitalisasi,” tuturnya.

Berita Terkait :  Semangat Membangun Desa, 42 Ketua RT dan RW se-Pangkahkulon Dilantik Serentak

Kota Mojokerto sendiri kini berada di peringkat ke-11 dari 156 daerah se-Indonesia dalam implementasi program smart city. Capaian ini diakui cukup membanggakan, tetapi belum menjadi alasan untuk berpuas diri.

“Selama nilai itu belum yang paling tinggi, kita masih memiliki peluang untuk lebih baik. Ketidakpuasan itulah yang harus menjadi motivasi agar kita terus berkinerja lebih baik ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu Guru Besar Universitas Kristen Satya Wacana sekaligus Asesor Smart City Nasional, Prof. DR. Sri Yulianto Joko Prasetyo selaku narasumber pada FGD ini menekankan pentingnya kepemimpinan dan kolaborasi lintas OPD sebagai fondasi keberlanjutan program smart city di Kota Mojokerto.

Menurutnya, ada lima aspek krusial yang harus dijalankan dan ditingkatkan, diantaranya komitmen kepemimpinan daerah, kolaborasi antar OPD, kebijakan yang kuat, sosialisasi dan literasi, dan evaluasi kinerja.

Diskusi strategis ini menandai bahwa Pemkot Mojokerto tidak ingin terjebak pada simbolisasi “kota digital” semata, melainkan membangun ekosistem kota cerdas yang lebih inklusif, terukur, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Pemkot Mojokerto optimis akan naik peringkat ke lima besar nasional, serta menegaskan bahwa kota cerdas bukan hanya milik pemerintah, tetapi hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.(min,oky.fen)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru