Sediakan Manajemen, Sarpras, Calon Guru dan Calon Siswa Tak Mampu
Situbondo, Bhirawa
Untuk merealisasikan Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Situbondo, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) menggelar acara Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat dan Dialog Pilar-pilar Sosial di pendopo Kabupaten, Sabtu (19/4).
Turut hadir perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dirjen Resos, Staf Ahli Menteri, Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, Forkopimda Situbondo, Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Tagana, pendamping PKH, Pendamping Rehabilitasi, Karangtaruna, TKSK dan sejumlah pilar sosial lainnya.
Gus Ipul mengatakan, pemerintah daerah dan seluruh pilar sosial yang ada di Kabupaten Situbondo agar bergerak cepat untuk menyiapkan calon guru, manajemen dan siswa dari keluarga tidak mampu untuk Sekolah Rakyat.
”Kabupaten Situbondo salah satu kabupaten yang mengajukan Sekolah Rakyat. Mas Bupati juga menegaskan bahwa daerah sudah menyediakan lahan seluas 5 hektar untuk pembangunan Sekolah Rakyat,” jelas Gus Ipul.
Pada Senin atau Selasa mendatang, sambung Gus Ipul semua bupati walikota atau Kadinsos yang mengusulkan pembangunan sekolah rakyat akan undang ke Jakarta untuk membicarakan lebih rinci dengan berbagai desk yang telah disiapkan.
”Saat ini tim dari berbagai kementerian sedang melakukan verifikasi kelayakan lokasi dan kesiapan pelaksanaan,” jelasnya.
Jika semua syarat dipenuhi, sambung Gus Ipul, maka pembangunan Sekolah Rakyat tahun ini bisa dilaksanakan. “Target nasional kita bangun 200 sekolah rakyat. Semoga Situbondo masuk dalam gelombang pertama pembangunan sekolah rakyat ini,” imbuh Gus Ipul.
Gus Ipul menambahkan, sedikitnya ada sekitar 280 Pemda yang sudah mengajukan, untuk realisasi Sekolah Rakyat. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur ada sekitar 30 pemda yang mengusulkan.
”Tahun ini targetnya 100 hingga 200 Sekolah Rakyat seluruh Indonesia dikerjakan,” jelasnya.
Gus Ipul melanjutkan, Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama dengan pendidikan formal dan pendidikan karakter. ”Biaya operasionalnya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Mulai dari konsumsi, alat belajar, hingga fasilitas tempat tinggal, semuanya serba gratis,” ujar Gus Ipul. [awi.fen]