Jombang, Bhirawa
Sebanyak 13 desa di Kabupaten Jombang terendam banjir karena curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan sejumlah sungai di Jombang meluap.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, pada Senin (09/06) pukul 09.00 WIB, banjir merendam 13 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Jombang.
Antara lain seperti, di Kecamatan Mojoagung banjir melanda Desa Kademangan dengan ketinggian air 100-150 cm, Desa Mojotrisno 10 cm, Desa Janti 20 cm, Desa Mancilan 15 cm, dan Desa Tejo 50-60 cm.
Lalu, di Kecamatan Mojowarno banjir melanda Desa Catakgayam setinggi 10 cm, serta Desa Selorejo 10 cm.
Kemudian di Kecamatan Sumobito, banjir melanda Desa Jogoloyo setinggi 20-30 cm, Desa Palrejo 50 cm, serta Desa Balongsono setinggi 5-15 cm.
Masih menurut data BPBD Jombang, banjir juga melanda Kecamatan Kudu di Desa Tapen setinggi 5-10 cm, dan Desa Bakalanrayung 50 cm. Lalu, Desa Pojokkulon, Kecamatan Kesamben setinggi 30-50 cm.
Plt Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe menjelaskan, banjir terparah terjadi di Desa Kademangan, Mojoagung setinggi 100-150 cm.
“Kondisi banjir masih stabil, air menggenangi area jalan desa dan pemukiman,” kata dia.
Wiku mengatakan, curah hujan tinggi sejak Minggu sore (8/6) membuat debit air di sejumlah sungai di Kabupaten Jombang mengalami peningkatan.
Akibatnya, beberapa sungai di 5 kecamatan menampung debit air sehingga meluap ke jalan dan permukiman penduduk.
Seperti banjir yang terjadi di Kecamatan Mojoagung dan Sumobito yang diakibatkan oleh luapan Sungai Gunting, serta banjir di Kecamatan Mojowarno akibat luapan Sungai Catakbanteng.
Lantas, banjir di Kecamatan Kesamben yang diakibatkan oleh luapan Sungai Avur dan Kecamatan Kudu akibat luapan Sungai Marmoyo.
Menurutnya, curah hujan dengan intensitas sangat tinggi membuat air sungai mengalami kenaikan yang signifikan sehingga air meluap.
“Air sungai meluap menggenangi jalan desa dan pemukiman warga,” terang Wiku. [rif.gat]