25 C
Sidoarjo
Saturday, December 6, 2025
spot_img

Untag Surabaya Gelar Sarasehan Bahas Solusi dan Dinamika Kampus Swasta


Surabaya, Bhirawa
Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya akan menggelar forum Sarasehan pada 18 November 2025. Forum yang bertajuk “Transformasi Badan Penyelenggara dan PTS Menuju PTS Unggul Berkelas Dunia”, ini akan dihadiri Rrmatusan pimpinan yayasan dan rektor PTS di Jawa Timur untuk memperkuat semangat kebersamaan, berbagi pengalaman, bertukar gagasan, dan menyusun langkah bersama menghadapi masa depan pendidikan tinggi yang kian kompetitif.

Sarasehan tersebut menghadirkan akan tiga tokoh berpengaruh di dunia pendidikan tinggi nasional, yakni Dirjen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng. Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. dan Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, Prof. Thomas Suyatno.

Dalam forum ini, Prof. Khairul Munadi akan memaparkan arah kebijakan pemerintah terkait PTN-BH dan kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia, termasuk regulasi yang tengah disiapkan untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi nasional.

Sementara itu, Prof. Thomas Suyatno akan menyuarakan aspirasi dan tantangan yang dihadapi PTS dalam menjaga keberlanjutan dan mutu pendidikan di tengah dinamika kebijakan. Dari sisi wilayah, Prof. Dyah Sawitri akan menguraikan berbagai persoalan PTS di daerah, serta membantu membuka jalan terbaik melalui sinergi antara kampus, yayasan, dan pemerintah.

Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., menjelaskan inisiatif ini lahir dari semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap dinamika yang tengah dihadapi PTS.

Berita Terkait :  Dispopar Probolinggo Gelar Penyusunan 100 Desa Wisata dan 100 Event Wisata

Menurutnya, beberapa kebijakan pemerintah akhir-akhir ini, seperti penerapan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), memang bertujuan meningkatkan otonomi dan mutu pendidikan tinggi negeri, namun di sisi lain juga memberi dampak langsung bagi PTS. “Momen ini sekaligus jadi wadah hearing antara PTS dengan pemerintah. Agar suara PTS lebih didengarkan,” ujar Subekti, Minggu (16/11).

Kondisi tersebut, lanjut Subekti, menjadi semakin menantang dengan rencana hadirnya perguruan tinggi asing di Indonesia, delapan di tingkat nasional dan lima di Jawa Timur. Sebagai kampus yang telah mencapai akreditasi unggul dan berprestasi di tingkat Asia, Untag Surabaya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut menopang PTS lain.

“Apalah artinya kami ini bisa kaya, tapi kalau teman-teman kami tidak bisa hidup. Karena bagi kami, kemajuan pendidikan tinggi hanya berarti jika semua bisa tumbuh bersama,” tutur Subekti.

Melalui sarasehan ini, Untag Surabaya menghadirkan ruang dialog strategis antara pemerintah, asosiasi penyelenggara, dan PTS, agar setiap kebijakan dapat direspons dengan perencanaan dan langkah nyata. Subekti menegaskan, kegiatan ini juga menjadi sarana memproyeksikan tantangan masa depan dan memperkuat kemampuan manajemen risiko PTS di tengah perubahan global.

“Bagi kami, kolaborasi adalah kunci. Perguruan tinggi yang kuat bukanlah yang berjalan paling cepat, tetapi yang mampu membawa banyak pihak tumbuh bersamanya. Karena itu, sarasehan ini diharapkan menjadi wadah terbuka untuk membangun jejaring yang saling mendukung, antara yayasan, rektor, dan pemangku kebijakan pendidikan tinggi,” tegas Subekti. [ina.wwn]

Berita Terkait :  Koramil Kemlagi Bersama Mahasiswa Unimas Tanam Ratusan Pohon

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru