25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Di Jawa Timur, 13 SMAN Ditunjuk Jadi Pilot Project Sekolah Digital


Pemprov Jatim, Bhirawa
Sekolah Digital merupakan salah satu inovasi baru Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dalam merespon perkembangan teknologi digital. Dalam implementasinya, program unggulan bidang SMA Dindik Jatim ini menunjuk 13 sekolah di Jawa Timur yang menjadi Pilot Projek.

Diantaranya SMAN 2 Surabaya, SMAN 10 Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 1 Geger Kab Madiun, SMAN 1 Glagah Banyuwangi , SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 2 Taruna Pamong Praja Bojonegoro, SMAN 2 Madiun, SMAN 1 Tanggul Jember, SMAN 2 Mojokerto, terakhir SMAN Taruna Madani Pasuruan.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyebut saat ini Dindik Jatim tengah menyiapkan 13 sekolah untuk penerapan Sekolah Digital. Program ini sebagai bentuk dalam menjawab tantangan era digital yang juga berdampak besar bagi sektor Pendidikan.

Di lain sisi, implementasi Sekolah Digital akan membantu tenaga pendidik meringankan beban kerja. Apalagi tiap tahun tak sedikit guru yang masuk dalam masa pensiun.

Dalam implementasinya, Sekolah Digital nantinya digunakan untuk mengembangkan potensi lingkungan sekolah.

“Konsep sekolah digital nanti kehidupan anak anak bukan menggunakan digital semua, tetapi dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi, “ucap Aries, Kamis (28/8)

Sebagai contoh, Aries menyebut untuk merekapitulasi absensi anak-anak dihitung secara digital dengan menggunakan kamera. Di sekolah berbasis digital juga bisa melihat setiap hari guru yang mengajar atau tidak dan apakah guru hanya memberikan tugas atau tidak. Keterangan ini akan tersampaikan melalui pemberian warna. warna kuning mereka memberi tugas dan merah mereka tidak masuk,

Berita Terkait :  Sun Life Bersama Bank CIMB Niaga Luncurkan Asuransi X-tra Plan Protection

Hadirnya AI, tambah Aries, justru memberi manfaat bagi sektor-sektor yang mampu mengoptimalkan. Pada Sekolah Digital optimalisasi AI dimanfaatkan untuk beradaptasi di sekolah, misalnya saja untuk memberikan warna baru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga meningkatkan gairah belajar murid.

Implementasi dari projek Sekolah Digital berikutnya adalah memanfaatkan tulisan tangan. Kemendikbud Prof Muti sebelumnya menyerukan agar murid lebih aktif menulis sebagai bagian dari peningkatan literasi.

Seruan ini direspon Dindik Jatim dengan mengkolaborasikan kecanggihan teknologi dan tekstual.

“Implementasinya murid akan menulis tangan. Hasil tulisan mereka akan di scanner dn diunggah menjadi bahan diskusi. Artinya, ada sinergi digitalisasi dengan yang sedang dihadapi anak anak kita,” terangnya.

Dukungan pemerintah sendiri, tambah Aries adalah dengan menyediakan Learning Management System (LMS) yang akan dikelola untuk bahan mengajar hingga pengelolaan manajemen sekolah.

“Sekarang kami buat pilot Projek dulu dengan menunjuk 13 sekolah di Jawa Timur. Kalau berhasil akan dikembangkan di sekolah lain. Karena membentuk sekolah digital ini tidak mudah. Harus ada guru siap dalam artinya kompetensinya dalam digitalisasi,” tandas Aries.

Mantan Pj Wali Kota Batu ini juga meminta kepada para Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk memastikan implementasi Sekolah Digital menjadi program wajib bagi sekolah. Tidak hanya sebagai tambahan sarana saja.

Artinya, harus menjadi bagian dari budaya sekolah. Sehingga jika ada pergantianKepala sekolah program akan tetap berlanjut untuk peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.

Berita Terkait :  Bupati Bungo Studi Tiru KPBU APJ di Kabupaten Madiun

Karenanya, Aries berharap kepala sekolah harus jadi pembelajar dalam pembelajaran digital. Serta mendorong kolaborasi dan elaborasi hingga paling bawah dalam pelaksanakan Sekolah Digital.

Aries juga menyebut dalam Sekolah Digital sekolah akan menggunakan LMS (learning management system) selama pembelajan dan penilaian belajar murid.

Dalam hal ini, sekolah menggunakan aplikasi moodle dan ditunjang manajemen pengelolaan berbasis digital.

“Sebelumnya, guru yang kami tunjuk sebagai pilot projek kami beri pelatihan agar dapat mengisi konten LMS dan dapat membelajarkan kepada murid termasuk membuat soal sampai memanfaatkan penilaiannya,” jelasnya.

Sementara itu, dijelaskan Kabid SMA Dindik Jatim, Suhartatik dalam pengembangannya, ada 4 tahap impelementasi Sekolah Digital. Yakni, pertama Digitalisasi Proses Pembelajaran. Di mana pembelajaran akan menggunakan sistem hybrid dengan mengintegrasikan platform LMS untuk menunjang proses belajar mengajar yg lebih adaptif.

Tahap ke dua, Digitalisasi Sistem Penilaian menggunakan e-learning untuk penilaian formatif-sumatif.

Tahap tiga, Pelayanan Berbasis Digital. Menyediakan Layanan digital untuk epresensi, perpustakaan, buku tamu, administrasi, kontrol Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikelas dan kesiapan KBM dan informasi akademik lainnya.

Terakhir, Kolaborasi dan Komunikasi Digital. Tahapan ini akan digunakan untuk membangun komunikasi yang efektif antar guru, orangtua, murid dan tenaga kependidikan melalui media digital. [ina.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru