Kota Batu, Bhirawa
Dunia pendidikan di pondok pesantren (ponpes) yang berbeda menjadikan Masa Pengenalan Pesantren dan Lingkungan Sekolah (MPPLS) sebagai momen penting dalam penyiapan kesiapan mental santri baru. Untuk itu Pondok Pesantren Modern Al Izzah Kota Batu menggelar kegiatan MPPLS selama dua pekan penuh yang dimulai sejak tanggal 14 Juli 2025.
Mereka mengoptimalkan pembentukan mental tangguh berdaya saing global para santri baru sehingga siap menghadapi kehidupan yang berbeda dengan keseharian mereka sebelumnya.
“Kegiatan MPPLS ini merupakan agenda penting yang bertujuan memberikan pembekalan komprehensif kepada santri baru. Tidak hanya mengenai sistem pendidikan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan dan budaya pesantren yang tentunya berbeda dengan saat mereka tinggal di rumah,” ujar Mohammad Budi Utomo, Humas Ponpes Modern Al Izzah Kota Batu, Minggu (20/7).
Ia menjelaskan pesantrennya membuat konsep MPPLS kali ini sebagai Program Arah dan Jati Diri atau disingkat Projadi. MPPLS Projadi tahun ini diikuti oleh 397 siswa baru yang terdiri dari 211 siswa tingkat SMP, dan 186 siswa tingkat SMA. Projadi yang sekaligus menjadi tema MPPLS ini dipilih sebagai penyemangat utama dalam membentuk kepribadian dan karakter para santri agar mereka siap dibentuk menjadi SDM yang memiliki daya saing global.
Di Ponpes Al Izzah, kata Budi Utomo, kegiatan MPPLS bukan sekadar kegiatan orientasi atau pengenalan ruang kelas. Lebih dari itu, masa pengenalan dunia pesantren di Al Izzah dirancang sebagai program pembentukan karakter, adaptasi budaya pesantren, dan penanaman nilai-nilai spiritual, sosial, serta kedisiplinan.
“Kita ingin MPPLS ini menjadi momen penting bagi para santri untuk memahami bahwa mereka sekarang adalah bagian dari komunitas pesantren yang memiliki nilai, adab, dan tanggung jawab,” tambah Budi Utomo.
Ia menjelaskan bahwa selama dua pekan pelaksanaan MPPLS, santri tidak hanya dikenalkan pada sistem pembelajaran di kelas, tetapi juga pada berbagai aspek lain yang ada di kehidupan lingkungan pesantren. Mereka diajarkan bagaimana menjalankan adab-adab di Masjid, memahami fungsinya sebagai pusat ibadah dan pembinaan spiritual, serta mempraktikkan kebersihan dan kerapian kamar sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi dan sosial.
Ketika MPPLS berakhir, diharapkan semua santri baru di pesantren ini tidak asing lagi dengan kebiasaan nilai-nilai yang berbeda dengan yang mereka lakukan sebelumnya. Mulai cara berteman, menghargai teman, sopan santun dalam berkomunikasi, hingga tanggung jawab menjaga kebersihan, serta keteraturan penyampaian materi Pendidikan yang disampaikan setiap hari.
Adapun untuk pembinaan di luar aktivitas keseharaian lingkungan pesantren, pihak Al Izzah Kota Batu berkolaborasi dengan lintas instansi. Mereka menghadirkan para pemateri dari berbagai latar belakang, mulai dari psikolog, TNI dan Polri, Dinas Kesehatan Kota Batu, dan Dinas Pendidikan setempat.
Diketahui, Ponpes Modern Al Izzah memiliki catatan prestasi di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Selain itu banyak alumni yang bisa menembus pendidikan tinggi di kampus internasional. Di tahun ini, sebanyak 10 siswa tingkat SMA dan 7 siswa tingkat SMP lolos sebagai peserta O2SN tingkat nasional.
Tak hanya itu, prestasi juga datang dari para alumni. Pada tahun ajaran 2024-2025, tercatat tiga orang alumni Al Izzah diterima di perguruan tinggi luar negeri. Ketiganya berhasil lolos seleksi universitas bergengsi di Hongkong, Prancis, Kanada, dan Amerika. Prestasi ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan terpadu yang diterapkan di Al Izzah mampu menghasilkan lulusan yang unggul secara intelektual, spiritual, dan berdaya saing global. [nas.wwn]