33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Unesa Rintis Tujuh Desa Pancasila di Jawa Timur

Sidoarjo, Bhirawa
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuka program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Tujuh Rintisan Desa Pancasila. Program Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini salah satunya menyasar di Sidoarjo tepatnya di Watutulis, Kecamatan Prambon, Sidoarjo.

Sidoarjo, bersama beberapa wilayah seperti Gresik, Lamongan, Mojokerto dan dua desa di Ngawi serta Magetan dipilih oleh Unesa sebagai desa rintisan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo, menegaskan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan gotong royong dari akar rumput masyarakat.

“Indonesia memiliki keberagaman agama. Toleransi dan saling menghormati harus kita jaga bersama. Kebersamaan dan gotong royong perlu diawali dari desa, karena kalau desa kuat, Indonesia juga akan kuat,”ucapnya, Senin (2/6).

Dalam hal ini, tambah dia, Unesa terus mendorong optimalisasi potensi desa yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, Pancasila tidak hanya berhenti pada slogan, namun harus menjadi praktik nyata dalam kehidupan masyarakat.

Ketua PKM Rintisan Desa Pancasila Unesa, Jauhar Wahyuni, menambahkan program ini merupakan kontribusi nyata civitas Unesa dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan berbasis kearifan lokal dan keberagaman masyarakat.

“Ini adalah rangkaian kegiatan pengabdian dari rekan dosen, khusus untuk skema rintisan Desa Pancasila. Pembukaan ini menjadi penanda awal dari pelaksanaan kegiatan serupa di desa-desa lainnya sepanjang Juni,” ujarnya.

Berita Terkait :  BNPB Beri Bantuan Kebencanaan ke Masyarakat Pasuruan

Ia menjelaskan ketujuh desa yang terlibat telah melalui proses pemilihan yang mempertimbangkan keragaman latar belakang masyarakatnya, mulai dari agama, suku, hingga budaya.

“Kami ingin hadir di desa-desa yang memiliki karakteristik keberagaman yang tinggi dan mungkin masih menghadapi tantangan dalam hal toleransi atau potensi intoleransi. Melalui kegiatan PKM ini, kami ingin memberikan edukasi dan pelatihan yang memperkuat nilai-nilai Pancasila dan pemahaman moderasi beragama,” tambahnya.

Pembukaan program pun dilakukan pada Minggu (1/6) tepat pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Desa Watutulis Prambon, Sidoarjo. Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama dan lima game kebangsaan yang dirancang untuk memperkuat semangat nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila di kalangan warga.

Penampilan seni budaya dari masyarakat desa seperti tari tradisional, paduan suara, hingga pertunjukan potensi lokal turut memeriahkan acara. Salah satu warga, Winarti, mengaku senang dengan kegiatan yang diselenggarakan Unesa tersebut.

“Acaranya berkesan sekali. Kami jadi tambah wawasan soal kebangsaan. Game-nya seru, seperti menyusun potongan UUD 1945. Itu melatih kerja sama dan kecerdasan. Semoga Unesa semakin jaya dan maju,” katanya antusias.

Selain kegiatan interaktif, acara juga diisi dengan talkshow bertema “Pembekalan Kewaspadaan Sosial sebagai Penguatan Asta Cita dan Karakter Pancasila” bersama narasumber Iman Pasu Purba. [ina.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru