27 C
Sidoarjo
Tuesday, March 18, 2025
spot_img

Cerita Bupati Achmad fauz Dihadapan Ratusan Anak Yatim


Ceritakan Pernah Jualan Tisu sampai Beras Setelah menjadi Yatim Piatu
Oleh:
Syamsul Arifin, Sumenep Bhirawa

Siapa sangka Bupati Sumenep Achmad Fauzi pernah mengalami masa sulit sebagai anak yatim bahkan tak lama kemudianmenjadi yatim piatu. Tokoh muda yang saat ini menjalani periode ke dua memerintah Kabupaten Sumenep ini harus berjuang bahkan menjadi penjual keliling untuk menyambung hidup.

Pengalaman ini disampaikan Achmad Fauzi saat menghadiri acara Safari Ramadan yang digelar Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Sumenep, Baznas Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Sumenep dengan memberikan santunan bagi 1.000 anak yatim.

Safari Ramadhan dan santunan 1.000 anak yatim dilaksanak di Pendopo Keraton Sumenep, Senin (17/03).

Dalam momentum santunan tersebut, hadir Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Ketua Baznas Sumenep, Ahmad Rahman dan Waka 1 Baznas Provinsi Jawa Timur, Drs. KH. Masnuh dan Waka 2, Dr. KH. Ahsanul Haq.

Di hadapan anak yatim, Bupati Fauzi menyampaikan, bahwa dirinya juga pernah ditinggal kedua orang tuanya saat masih umur sekolah dasar (SD).

Sehingga ia meminta anak-anak yatim yang hadir agar tidak merasa sendiri dan tetap memiliki harapan besar dalam hidup.

“Saya pernah berada di posisi kalian. Ayah saya meninggal saat saya masih kelas 2 SD, dan ibu saya menyusul saat saya kelas 2 SMA. Kehilangan orang tua bukan akhir dari segalanya, tetapi awal perjuangan baru,” kata Bupati Fauzi.

Berita Terkait :  Provinsi Jawa Timur jadi Tuan Rumah Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2025

Namun kehilangan kedua orang tua tidaklah mematahkan semangat hidup bupati dua periode ini . Ia menceritakan bagaimana ia harus berjuang demi bertahan hidup dan membiayai pendidikan dirinya dan adiknya waktu itu.

Dari menjual tisu di restoran-restoran hingga berbisnis beras dari Bojonegoro, semuanya ia jalani dengan tekat baja.

“Saya sempat berjualan tisu dari Sidoarjo ke pedagang kaki lima di Sumenep. Saya juga menjual beras. Semua itu saya lakukan untuk memenuhi harapan ibu saya, yakni menyekolahkan adik saya hingga menjadi PNS. Jadi, dalam hidup itu memang penuh perjuangan, cuma bentuk perjuangannya beda-beda. Makanya, kita harus tetap tegar meski dalam kondisi apapun,” ajak Bupati.

Di tempat yang sama, Ketua Baznas Sumenep, Ahmad Rahman menyampaikan, safari Ramadhan dan santunan 1.000 yatim merupakan kegiatan rutin Baznas Provinsi Jawa Timur yang bekerjasama dengan Baznas Sumenep.

“Kegiatan ini adalah kegiatan rutin Baznas Jatim yang bekerjasama dengan Baznas Kabupaten Sumenep” kata Rahman

Kegiatan santunan 1000 yatim ini bertujuan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim agar mereka bisa menjalani ibadah puasa di bulan ramadhan ini dengan penuh kegembiraan. “Kita berharap kegiatan ini bisa sedikit menambah kegembiraan bagi anak-anak di momentum bulan penuh berkah ini,” ujarnya.

Seribu anak yatim yang menerima santunan itu merupakan siswa dan siswi SD dan MI se Kabupaten Sumenep.

Berita Terkait :  Demi Tingkatkan Layanan, Dinsos Jatim Adakan Pelatihan Public Speaking bagi 40 PTT-PK

“Harapan kami kegiatan seperti ini terus dilakukan setiap tahunnya dengan tujuan mengurangi beban para penerima santunan, utamanyaenjelang lebaran,” harapnya. [sul.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru