Safari Ramadan di Pondok Pesantren Al Basyariyah
Kabupaten Madiun, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten Madiun kembali menggelar Safari Ramadan untuk kali kedua. Kali ini, kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Basyariyah, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, pada Selasa (11/3) malam.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, Wakil Bupati Madiun dr. Purnomo Hadi, Forkopimda, Asisten Sekda, sejumlah Kepala OPD, Muspika Kec. Pilangkenceng, para Camat, Kepala Desa se-Kecamatan Pilangkenceng, serta para santri Ponpes Al Basyariyah.
Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Al Basyariyah, KH. Mustaqim Basyari yang juga sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Madiun beserta rombongan. Ia juga mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas kesempatan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan.
“Mari kita jalani puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan, melaksanakan ibadah sunnah, shalat tarawih, dan amalan lainnya karena semua itu akan menjernihkan dosa-dosa kita. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto dalam sambutannya berharap agar Safari Ramadhan ini dapat mempererat hubungan antara ulama dan umaro. “Semoga masyarakat Kabupaten Madiun tetap guyub rukun dan daerah kita menjadi gemah ripah loh jinawi, tentrem kerta raharja, serta baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Mas Hari ini menekankan peran strategis pondok pesantren di era digital. Menurutnya, pesantren memiliki peranan penting dalam membentengi masyarakat dari arus informasi negatif yang beredar.
“Dengan berkembangnya pondok pesantren, insyaallah Kabupaten Madiun akan menjadi daerah yang lebih baik, sesuai dengan visi kita untuk menjadikan Kabupaten Madiun yang Bersih, Sehat, dan Sejahtera (Bersahaja),” tambahnya.
Bupati juga menegaskan kesiapan pemerintah daerah dalam membantu setiap permasalahan yang berkaitan dengan pemerintahan. Ia berharap silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat dapat terus terjalin, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga dalam keseharian. “Apabila ada hal yang perlu dimusyawarahkan, kami selalu terbuka demi kemaslahatan Kabupaten Madiun,” pungkasnya.[dar.kt]