Surabaya, Bhirawa
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Jatim berkomitmen mendorong naiknya perekonomian nasional, khususnya Jawa Timur dengan peningkatan skala ekonomi koperasi.
Upaya peningkatan skala ekonomi usaha Koperasi ini, dilakukan Diskop UKM Jatim melalui pendampingan Koperasi Multi Pihak (KMP) pada kegiatan FGD secara bertahap dan berkelanjutan.
FGD digelar berkerja sama dengan Tenaga Ahli KMP, Firdaus Putra, HC dan Anis Sa’adah dari ICCI. KMP merupakan model baru dalam berkoperasi, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan masa kini.
Pendekatan multi pihak memungkinkan adanya kolaborasi antar pihak yang dapat dioptimalkan sehingga tercipta scale up economies.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Endy Alim Abdi Nusa menaruh harapan besar akan adanya Koperasi Multi Pihak di Jawa Timur.
“Sudah ada 16 KMP di Jatim dan ini semua potensi. Seperti KMP Sarana Agro Lestari di Kabupaten Jombang, Koperasi berbasis korporasi petani. Kemudian KMP Sarwa Adem Mulya (SAM) Kota Batu merupakan KMP berbasis korporasi peternakan. Dan yang unik adalah KMP Let’s Play Game Studio yang fokus pada pengembangan game,” ungkapnya.
Dengan adanya pendampingan ini, pihaknya berharap koperasi dapat lebih memahami fungsi dan peran dari KMP. Utamanya sebagai model yang mengkonsolidasi dari berbagai pihak, untuk membangun sistem rantai nilai usaha dari hulu hingga ke hilir.
“Jika tidak dipahami dengan tepat, maka akan timbul masalah internal dan kesenjangan kesejahteraan antara pihak anggota core business,” ucap Endy.
Pihaknya juga berharap, Koperasi tidak lagi menjadi badan usaha kecil. “Sesuai harapan Presiden Prabowo, pada lima sampai sepuluh tahun yang akan datang muncul Koperasi-Koperasi yang masuk di 300 peringkat Koperasi terbesar di dunia,” harapnya.
Sementara itu, pendampingan ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, peningkatan kualitas kelembagaan, pemahaman model koperasi multi pihak. Kedua, pendampingan terkait akses sumber permodalan dan pendanaan Koperasi. Ketiga , pendampingan jaringan usaha dan kerja sama Koperasi. Terakhir, pendampingan dalam analisis value chain.
Sementara itu, Tenaga Ahli KMP, Firdaus Putra menambahkan, dalam konteks bisnis terdapat beberapa siklus selayaknya siklus kehidupan manusia. Ada yang namanya siklus bisnis, jika dikontekskan dalam kehidupan, selayaknya dari bayi, balita, remaja, hingga meninggal.
“Koperasi pun juga sama. Dalam konteks seperti ini lah, skenario permodalan dan pendanaannya mengikuti dari fase-fase tertentu. Tujuannya agar lebih tepat, karena jika tidak tepat akan ada beban, tidak bisa akseleratif,” jelasnya.
Firdaus menegaskan, cara pandang multi pihak oleh pengurus Koperasi harus clear. Multi pihak artinya mengkolaborasi kebutuhan core bisnis usaha Koperasi, sehingga semua pihak harus ada keterwakilan dalam pengurus.
“Kurang lebih sebanyak 16 (enam belas) Koperasi dari berbagai daerah di Jawa Timur memaparkan kondisi Koperasinya,” bebernya.
Koperasi Produsen Multi Pihak Sarana Agro Lestari Kabupaten Jombang memaparkan, Koperasinya terdiri dari 7 kelompok. Yaitu, kelompok anggota inisiatir, pengembangan bisnis, anggota pelopor, pemodal, anggota produsen, anggota konsumen dan anggota mitra. Produk beras cetar merupakan produk unggulan KMP ini, bahkan sudah MoU dengan PT. Jatim Graha Utama sebagai offtaker dan distribusi ekslusif pemasaran beras Jatim Cetar.
Selanjutnya, Koperasi Pemasaran Multi Pihak Persada Kadinda Berkah Semesta dari Kabupaten Kediri. Yakni memaparkan Koperasi Pemasaran, anggotanya terdiri dari kelompok produsen dan kelompok konsumen yang memperjuangkan haknya masing-masing sesuai dengan bentuk usahanya.
Beberapa produsen yang tergabung dalam koperasi ini mempunyai produk unggulan masing-masing, seperti beras, roti, tepung ubi kayu dan katering makanan. Sedangkan kelompok konsumen terdiri dari toko-toko yang dijalankan oleh ibu-ibu muslimat dan fatayat yang saat ini mencapai 60 anggota kelompok konsumen.
Sementara itu, Koperasi Peternakan Sarwa Adem Mulya (SAM) menggabungkan prinsip Industri 4.0 ke dalam peternakan ruminansia. Tujuannya untuk mengatasi masalah data dan inefisiensi rantai pasok agar menghasilkan proses yang lebih transparan, efisien, mengurangi biaya, serta meningkatkan keuntungan dan keberlanjutan bagi peternak.
Koperasi ini mengajak para peternak, investor, atau mitra strategis untuk bersama-sama menciptakan inovasi yang membawa dampak strategis bagi masyarakat luas.
Kemudian Koperasi Multi Pihak Lets Play Game Studio yang merupakan koperasi game pertama di Indonesia. Dibentuk dengan tujuan untuk digitalisasi koperasi, regenerasi koperasi dan rebranding koperasi. KMP ini adalah koperasi kekinian dengan bentuk organisasi modern, yang diisi oleh para SDM ahli di bidang game dengan konsentrasi membuat game edukasi yang mampu membawa dampak sosial positif bagi masyarakat luas.
Walaupun beranggotakan anak-anak muda yang cukup melek perkembangan teknologi terbaru, mereka tidak segan-segan memilih Koperasi sebagai lembaga untuk menguatkan legalitas usahanya. Hal ini karena berdasarkan Permenkop UKM No. 8 Tahun 2021 tentang transformasi Koperasi, lembaga ini harus inovatif, modern, dan berdaya saing, tentunya ini sangat sesuai dengan era industri 4.0 dewasa ini.
Koperasi dengan model Multi Pihak ini menjawab kebutuhan pengembangan usaha. Dengan model bisnis terkini, sejalan dengan konsep Koperasi modern dan tentunya akan diminati oleh generasi milenial dan generasi zilenial. [bed.gat]