Imam Fauzan, Ketua Unmer Malang PDKU Ponorogo ketika ditemui, Jum’at (27/09).
Ponorogo, Bhirawa
Masyarakat dikejutkan dengan momen yang terjadi pada kegiatan Pengundian Nomor Urut di Sasana Praja Ponorogo, Senin (23/09) yang lalu.
Cabup Ipong Muchlissoni tampak tidak mau bersalaman dengan Sugiri Sancoko. Setiap undangan dihampiri Sugiri untuk diajak berjabat tangan, termasuk Ipong. Namun Ipong terlihat tidak mau menerima uluran tangan Sugiri.
Menurut Imam Fauzan, salah satu akademisi di Ponorogo, masyarakat sudah pintar dan dapat menilai karakter calon pemimpin. Ketua Unmer Malang PDKU Ponorogo itu berharap calon pemimpin memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.
“Masyarakat pernah dipimpin Pak Ipong dan Pak Giri. Mereka pasti paham dan tahu karakternya. Saya berharap dua paslon ini dapat memberikan contoh,” katanya ketika ditemui di kantor, Jum’at (27/09).
Apalagi sekarang sedang ramai kejadian yang hampir sama yaitu di Pilgub Jawa Tengah. Para calon harus siap menjalani lika liku pesta demokrasi, baik menang atau kalah.
“Saya membayangkan alangkah eloknya jika kedua paslon bisa saling berpelukan. Pasti penuh kedamaian dan menentramkan. Jadi mari berpolitik yang dewasa dan sportif,” ungkapnya.
Kejadian itu viral setelah diunggah akun TikTok “Opini Politik.Png” pada Rabu (25/09). Komentar netizen banyak yang mencecar Ipong. Mantan Bupati Ponorogo itu dinilai netizen tidak etis menolak jabat tangan.
“Sekelas pak giri ae ngajak salaman ga direspon salaman po meneh wong cilik koyo ngene2 iki @Mr.R. Peeeh kok ra gelem disalami @happykids. Iso* ipong gah nyalami pak giri, anggakmen ya Allah @novi z.abidin,” isi komentar – komentar yang diunggah netizen. (yan.hel)
