27 C
Sidoarjo
Friday, October 25, 2024
spot_img

BPBD Jatim Droping Air Bersih dan Serahkan Bantuan di Kabupaten Mojokerto


BPBD Jatim, Bhirawa
BPBD Jatim merespon cepat kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur. Salah satunya melakukan droping air bersih di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Selasa (6/8).

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto bersama Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoi Afrida hadir dalam penyerahan bantuan ini. Turut mendampingi pejabat di lingkungan BPBD Jatim dan BPBD Kabupayen Mojokerto, Camat Ngoro dan Kades Kunjorowesi Susi Sudarsono.

“Sebanyak 4.937 jiwa atau sekitar 1.556 KK warga Desa Kunjorowesi yang tersebar di Dusun Kandangan dan Dusun Kunjoro menerima bantuan droping air bersih,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.

Dijelaskannya, bantuan ini tidak hanya berupa droping air bersih. BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik penanganan kekeringan. Yaitu berupa tandon berkapasitas 1200 liter sebanyak 20 unit, tandon lipat 10 unit, terpal 100 lembar dan jirigen sebanyak 200 unit.

Bantuan ini, sambung Gatot, tidak hanya untuk masyarakat Kunjorowesi saja. Tetapi diberikan kuga kepada warga Desa Manduro Mangung Gajah Kecamatan Ngoro dan Desa Duyung Kecamatan Trawas, yang keduanya juga mengalami kekeringan.

Gatot mengaku, kekeringan di Desa Kunjorowesi ini sudah berlangsung setiap tahun. Selama ini, BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah melakukan droping air bersih dengan anggaran yang dimiliki.

“Saat ini kami mensupport dari anggaran yang ada di Provinsi. Alhamdulillah, kami juga memberikan bantuan tandon, tandon lipat, terpal dan jirigen,” terangnya.

Berita Terkait :  Pemotongan Insentip Pajak BPPD Sidoarjo Juga Mengalir untuk Pendopo

Selain droping air bersih, masih kata Gatot, BPBD Jatim bersama BPBD Kabupaten Mojokerto juga terus berupaya mencari solusi penanganan kekeringan di Desa Kunjorowesi secara permanen. Yaini dengan melibatkan kalangan perguruan tinggi.

“Beberapa upaya sebetulnya sudah pernah dilakukan, namun belum berhasil. Rencananya, kita akan terus berikhtiyar mencari solusi lainnya, ” terangnya.

Selain di Mojokerto, BPBD Jatim saat ini juga telah memberikan bantuan droping air bersih di sejumlah daerah. Di antaranya, di Kabupaten Bondowoso, Ngawi dan Kabupaten Pasuruan. Berdasar data BPBD Jatim, untuk tahun 2024 ini, sebanyak 27 Kabupaten/Kota telah mengalami kekeringan yang ditandai dengan penetapan status darurat kekeringan.

Dari jumlah itu, mayoritasnya menetapkan daerahnya dalam status Siaga Darurat Kekeringan. Sedangkan empat daerah yang lain menetapkan status Tanggap Darurat Kekeringan, yakni, Kabupaten Jombang, Kabupaten Blitar, Lumajang dan Kabupaten Pacitan.

Kades Kunjorowesi, Susi Sudarsono menyampaikan terima kasih atas bantuan BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto dalam penanganan kekeringan di wilayahnya. “Kami berharap adanya solusi permanen yang bisa dihadirkan pemerintah dalam menangani kekeringan di Desa Kunjorowesi,” ungkapnya.

Sementara itu, Robiatul Adawiyah (27), warga RT 12 RW 2, Dusun Kandangan desa setempat mengaku sangat senang dengan bantuan air bersih ini. Sebab, jika tidak ada air bersih warga harus mengambil air di sumber air yang jaraknya 2 km atau di Sumber Tetek yang berjarak sekitar 5 kilometer.

Berita Terkait :  Ujian Proposal Doktoral Unair, Ketua DPD RI Bedah Perbaikan Kualitas Pembentuk UU melalui Non Parpol

Karenanya, ia menyampaikan terimakasih kepada BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto atas bantuan air bersihnya.

“Kalau nggak ada, kita tidak bisa mandi dan memasak. Akhirnya, kita harus beli yang harganya antara sepuluh sampai 30 ribu,” pungkasnya. [bed.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img