25 C
Sidoarjo
Monday, February 24, 2025
spot_img

Perlu Dorong Akses Modal Pelaku UMKM

Pendanaan untuk modal pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan hal penting untuk memajukan usaha itu sendiri. Namun sayang masalah yang sering ditemukan pada para pengusaha UMKM adalah modal usaha, tidak sedikit pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan modal justru menjadi pematik kegagalan di tengah jalannya usaha. Bahkan, tidak sedikit pula para pelaku UMKM yang berusaha mencari dana tambahan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, akses permodalan bagi pelaku UMKM meski bener-bener terperhatikan. Terlebih, berdasarkan Studi Google Temasek, Bain & Company (2022), ekonomi digital Indonesia di 2022 mencapai US$ 77 miliar atau tumbuh 22% dari 2021. Nilai kesepakatan investasi pada sektor ekonomi digital Indonesia pada kuartal I tahun lalu mencapai US$ 3 miliar. Selain itu, UMKM sebagai critical engine perekonomian karena 99% jenis usaha yang ada di Indonesia adalah UMKM yang jumlahnya mencapai 64,2 juta. Dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,51% serta kemampuan menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja nasional, (Kontan,28/3/2023)

Melihat besarnya kontribusi UMKM tersebut, maka sudah semestinya pemerintah memberikan perhatian akses permodalan, tentunya melalui berbagai strategi dan terobosan serta aksi-aksi yang serius, konsisten, dan berkelanjutan. Mengingat pelaku usaha UMKM di Tanah Air jumlahnya sangatlah besar, maka sudah semestinya akses kredit yang sulit, akses pembiayaan pelaku usaha di sektor informal yang sulit, UMKM yang kesulitan mengakses permodalan, korporasi yang sulit mengakses permodalan tidak ditemui di masa mendatang.

Berita Terkait :  Pembekalan Lembah Tidar

Untuk itu, saatnya, akses permodalan UMKM dipermudah sehingga memberikan peluang yang lebih besar bagi generasi muda yang memulai usaha dan UMKM untuk mengembangkan atau memperbesar skala usahanya. Dengan berfokus pada pembangunan ekonomi berbasis lingkungan, sosial, dan pemerintahan, serta terus mendorong transformasi teknologi dan digitalisasi dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Di samping itu, pemerintah perlu terus menambah dan meningkatkan pembangunan berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus agar menjadi sumber pertumbuhan baru, meningkatkan ekspor manufaktur, dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Novi Puji Lestari
Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru