25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Cuaca dan Virus Tanaman, Petani Jawa Timur Hadapi Tantangan Turunnya Produksi Melon

Surabaya, Bhirawa
Akibat cuaca yang tidak menentu serta meningkatnya potensi serangan virus tanaman menjadi perhatian petani, karena membuat performa tanaman menjadi turun. Bahkan di musim tanam melon tahun ini di sejumlah wilayah sentra produksi Jawa Timur menunjukkan tantangan yang signifikan.

Petani seperti Edi dan Arif Nur Azis Petani Melon asal Desa Purwotengah Kediri mengungkapkan adapun upaya mereka untuk menjaga kualitas tanaman tahun ini menghadapi banyak hambatan. “Salah satu penyebab utama adalah infeksi virus tanaman yang menyebar cepat saat kelembapan tinggi, mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak seragam dan buah tidak berkembang dengan baik,” terangnya, Selasa (8/7).

Mujet seorang pengusaha dari Kediri mereka berharap ada pendampingan lebih lanjut dalam hal pengendalian penyakit tanaman serta peningkatan akses terhadap varietas benih yang tahan virus karena menyengkut hasil yang dihasilkan.

Sementara itu, di berbagai wilayah seperti Nganjuk, Madiun, dan Kediri, tanaman melon yang biasanya tumbuh optimal mengalami gangguan pada fase pembentukan dan pembesaran buah. Buah melon dari lahan terdampak terlihat lebih kecil dari ukuran normal, permukaannya kasar, dan warnanya kurang cerah. Beberapa bahkan mengalami keretakan atau bentuk yang tidak sempurna, sehingga tidak memenuhi standar kualitas pasar.

Kondisi cuaca yang tidak menentu turut memperburuk situasi. Ketika suhu tidak stabil dan curah hujan tinggi, tanaman menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus dan penurunan performa secara keseluruhan. Pemerintah daerah Jawa Timur melalui dinas pertanian setempat telah melakukan pemantauan dan merespons kondisi ini dengan rencana peningkatan edukasi bagi petani serta penguatan sistem monitoring kesehatan tanaman.

Berita Terkait :  Wabup Pasuruan Larang Sound Horeg Bangunkan Sahur, Bila Nekat Ada Sanksi Pidana

Situasi ini menjadi pengingat penting bahwa sektor pertanian hortikultura, khususnya melon, membutuhkan sistem pertahanan yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika iklim serta potensi serangan virus tanaman. Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak swasta sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan produksi di tengah tantangan yang terus berkembang.[riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru