25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

ITS-DNV Perkuat Peran Kemajuan Industri Maritim Indonesia


Surabaya, Bhirawa
Penguatan industri maritim terus dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dalam mendukung langkah strategis ini ITS menggandeng biro klasifikasi internasional asal Norwegia, Det Norske Veritas (DNV), yang ditandai dengan penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Rektorat ITS, beberapa waktu lalu.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Nurul Widiastuti SSi MSi PhD mengungkapkan, terdapat banyak tantangan yang akan mewarnai dunia maritim di masa yang akan datang. Di antaranya terkait dengan Shipping 4.0, hilirisasi industri maritim, advance material for ships, net zero emission, dan isu-isu strategis lainnya.

“ITS sebagai institusi perguruan tinggi yang berfokus pada teknologi kelautan dan kemaritiman harus mempersiapkan strategi terbaik untuk menghadapi tantangan tersebut,” tegasnya, Kamis (5/6).

Membangun kerja sama kemitraan jangka panjang dengan DNV menjadi langkah nyata yang diambil ITS dalam mewujudkan upaya tersebut. Guru Besar Departemen Kimia ITS itu menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan menghadirkan banyak kesempatan untuk menguatkan kualitas mahasiswa dan sumber daya manusia (SDM) ITS melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset.

Lebih rinci, Nurul menjelaskan, melalui kerja sama ini sivitas akademika ITS akan mendapatkan akses atas standard, rules, dan guidelines DNV guna meningkatkan kualitas pembelajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat (abmas) ITS. Kesempatan menjalankan kegiatan kerja praktik dan magang juga terbuka luas bagi sivitas akademika ITS. “Pelatihan teknis di DNV juga akan didapatkan oleh para dosen muda ITS,” tambahnya.

Berita Terkait :  Wujudkan Program Zero Halinar, Rutan Intens Sidak Blok Hunian

Perempuan kelahiran 1971 tersebut mengungkapkan bahwa sivitas akademika ITS dan DNV akan memaksimalkan kerja sama ini guna meningkatkan spektrum dan kualitas layanan kedua institusi. Diharapkan nantinya dapat mendukung kemajuan industri, khususnya dunia maritim di Indonesia. “Serta menyongsong kontribusi yang lebih luas dari ITS dan alumninya di dunia maritim global,” imbuh Nurul.

Sementara itu, DNV Regional Manager Asia Pacific Energy System Brice Le Gallo menekankan bahwa kerja sama antara perguruan tinggi dan industri menjadi komponen vital. Melalui kerja sama ini dapat terbentuk ekosistem pendidikan yang kuat untuk membangun industri. “Kedua belah pihak bersama membangun jembatan kolaborasi untuk terus berkembang,” tuturnya.

DNV sebagai salah satu biro klasifikasi terbesar dunia mampu menyediakan kebutuhan akan pengalaman kerja yang nyata untuk mempersiapkan mahasiswa ITS menghadapi dunia industri. Di sisi lain, Brice menekankan bahwa industri maritim, tidak terkecuali DNV, juga membutuhkan perguruan tinggi untuk menyediakan inovasi dan SDM yang kuat.

Lebih lanjut, Brice menjabarkan pentingnya partisipasi mahasiswa ITS dalam tercapainya manfaat kerja sama ini untuk kemajuan industri. Maka dari itu, mahasiswa ITS harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memanfaatkan kesempatan yang ada. “Kolaborasi ini dilakukan untuk kepentingan mahasiswa dan dalam menjalankannya juga bersama mahasiswa,” tegasnya.

Sebagai bukti nyata transfer pengetahuan yang menjadi komitmen kedua belah pihak, turut dilaksanakan kuliah tamu yang menghadirkan DNV Southeast Asia for Maritime’s Business Development Capt Gustad Hormazdi. Dalam pemaparannya, Gustad menjelaskan pentingnya proses dekarbonisasi, digitalisasi, dan transisi energi dalam industri maritim. [ina.wwn]

Berita Terkait :  Pj Gubernur Adhy hingga Pj Wali Kota Probolinggo Dikukuhkan jadi Warga Kehormatan Masyarakat Suku Tengger

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru