28 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

SD Mudipat Surabaya Pecahkan Rekor MURI Sebotik 79.000


Surabaya, Bhirawa
Masih dalam suasana HUT Kemerdekaan RI ke 79 tahun 2024. SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang Surabaya pemecahan rekor Museum Rekor Republik Indonesia (MURI) berupa pengumpulan Sedekah Botol Plastik (Sebotik) sebanyak 79.000 dan menggelar jalan sehat.

Selain jalan sehat, pada event peringatan HUT Kemerdekaan, Sabtu (24/8) lalu, juga dilaunching Cambridge School Center, Mudipat Water, Sekolah Digital, Learning Management System (LMS). Sedangkan pemecahan rekor MURI oleh SD Mudipat merupakan yang ke empat. Sebelumnya pada Mei 2006, Mentic Band memecahkan rekor sebagai Grup Band dengan pemain berusia Termuda yakni rata – rata berusia 6 hingga 7 tahun. Pada Agustus 2006 telah memecahkan rekor penyelenggara Tarik Tambang dengan peserta terbanyak dan menggunakan tali terpanjang. Dan Februari 2007, siswa Ernaldi Ananda Putra memecahkan rekor pemanah balon dan banner termuda (11 tahun) dari jarak 30 meter pada ketinggian 15 meter.

Menurut Kepala SD Mudipat Surabaya, Ustadz Eddy Susanto SPd MPd, Alhamdulillah SD Mudipat sebagai Sekolah Cirkular, yakni menanamkan nilai – nilai kecintaan pada lingkungan dan kebersihan. Sedangkan terkait dengan pengelolaan sampah ada rething, reuse, reduce, reduce, recycle, refuse dan repair. Dan diantara program ini adalah Sebotik yakni dengan pecahkan rekor MURI mengumpulkan 79.000 botol plastik.

Alhamdulillah, lanjut Ustadz Eddy, dengan dukungan orang tua siswa, siswa, dan seluruh pengajar dan staf karyawan bisa mengumpulkan Sebotik setiap harinya, hingga muncul ide memecahkan rekor MURI mengumpulkan Sebotik sebanyak 79.000 botol plastik bekas yang berhasil dikumpulkan para siswa.

Berita Terkait :  Majukan Minat Literasi Masyarakat, Diperpusip Gelar Program Tranformasi Perpustakaan

“Setelah botol – botol plastik itu terkumpul selanjutnya dijual, dan uang hasil penjualan akan dibelikan Sembako. Nah, Sembako itulah yang disedekahkan pada warga masyarakat kurang mampu yang ada di sekitar SD Mudipat Pucang Surabaya,” jelas Ustadz Eddy–sapaan akrabnya.

Ustadz Eddy menjelaskan, 79.000 Sebotik ini dikumpulkan selama satu bulan. Mengapa jumlahnya sebanyak 79.000, karena kini bertepatan dengan moment peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 79, sehingga lebih mudah diingat. Tapi sebenarnya jumlahnya melebihi dari target karena berdasarkan perhitungan terkumpul sebanyak 90.000 ribu.

“Dalam pengumpulan botol plastik ini ada nilai – nilai yang ditanamkan yaitu adanya pengumpulan botol plastik bekas itu, diharapkan anak – anak tidak membeli minuman dalam kemasan botol plastik karena tujuannya untul mengurangi sampah botol plastik. Tetapi pesan yang terkandung di dalamnya bukan agar anak – anak membeli minuman dalam botol plastik, tetapi siswa diminta membawa tumbler agar bisa mengurangi penggunaan botol plastik,” tegasnya.

Sementara itu, Awan Rahargo, Direktur Marketing Lembaga Pencatat Rekor Musium Republik Indonesia (MURI) menjelaskan, MURI memberikan apresiasi pencapaian karya dan karsa superlatif yaitu penyelenggaraan Program Sebotik (Sedekah Botol Plastik) yang diprakarsai SD Mudipat bekerjasama dengan Ikatan Wali Murid (Ikwam). Program Sebotik ini ini bertujuan meminimalisir penggunaan sampah plastik, serta mendorong masyarakat untuk mengumpulkan sampah botol plastik yang nantinya bisa didaur ulang.

Berita Terkait :  KKN Internasional PCU Dukung Pembangunan Berkelanjutan, iCOP PCU Ajak Mahasiswa Asing Kembangkan Mojokerto

“Terhimpun sebanyak 79 ribu yang berhasil dikumpulkan orang tua, guru dan para siswa dalam Program Sebotik. Dan telah dicatat sebagai rekor baru dengan kreteria superlatif yaitu sebagai yang terbanyak dengan penyelenggaraan kegiatan Sebotik terbanyak oleh guru, siswa dan orang tua siswa. Dan ini merupakan komitmen SD Mudipat Surabaya untuk memperkenalkan sejak dini kepada siswa pada lingkungan sekitar. Rekor MURI Sebotik tercatat sebagai rekor 11.841,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, yang hadir dalam pemberian penghargaan MURI mengatakan, SD Mudipat telah membiasakan praktik baik kepada para siswa, ini merupakan bagian dari P5 (Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila), sehingga siswa bisa kreatif dan bernalar kritis, contohnya Sebotik ini diterapkan mulai dasar, selanjutnya botol itu akan diapakan, dan ada bank sampah ditindaklanjuti kemana, serta untuk Sebotik itu belajar mulai dasar tentang pembiasaan baik, cara pengumpulan, cara prosesnya, cara memenej bagaimana.

“Saya apresiasi SD Mudipat dapat penghargaan dari MURI ini Top. Sebab telah mengimplementasikan Kurukulum Merdeka bentuk kegiatan P5,” jelas Pak Yusuf sapaan akrabnya.

Pak Yusuf menegaskan, Program Dinas Pendidikan bisa tidak sama tetapi targetnya harus sama. Jadi target pembiasaan positif para siswa disesuaikan di sekolah masing – masing dengan target yang tidak sama juga. Sebab suport orang tua itu menjadi wajib, sebab kalau tidak ada suport orang tua maka anak – anak tidak bisa melakukan sendiri. Contoh Sebotik ini kalau orang tua suport sejak dari rumah sudah ada pembiasaan positif. Maka akan sinkron antara pembiasaan positif di rumah dan di sekolah, sehingga bisa menjadi percontohan untuk sekolah – sekolah lain. [fen]

Berita Terkait :  Pelajar SMKN 3 Madiun Magang Kerja ke Jerman dan Jepang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img