Ciptakan Meaningful Learning di Kelas
Lamongan, Bhirawa
Pelatihan peningkatan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengenai kolaborasi media pembelajaran berbasis digital dan non – digital diperlukan dalam mencipakan Meaningful Learning di Kelas. Sehingga dua Dosen Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Abdur Rohim MPd dan Arezqi Tunggal Asmana SPd MPd. berbagi pengetahuan dengan para guru ditingkat paling dasar.
“Ada 12 guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengikuti pelatihan dari MI Bustanul Ulum Tumapel, Gresik. Ini bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan dalam menggunakan berbagai media pembelajaran guna menciptakan pembelajaran yang bermakna di kelas,” ujar Abdur Rohim kepada Bhirawa, Kamis (1/8).
Abdur Rohim menjelaskan, pihaknya memberikan pemahaman tentang penggunaan teknologi digital seperti aplikasi Canva, e – learning, video pembelajaran, podcast, dan audiobook. Selain itu juga mengajarkan cara memanfaatkan media non – digital, seperti permainan Rokaat dan Meku -Guwa untuk pembelajaran matematika, guna menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.
“Alhamdulillah pelatihan ini berjalan lancar berkat bantuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi dalam skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM),” terangnya.
Sementara itu, Arezqi Tunggal Asmana menambahkan, pentingnya integrasi media digital dan non-digital dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan media konvensional, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis.
Salah satu peserta pelatihan, Bu Nurul, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Pelatihan ini sangat membantu memahami cara mengintegrasikan media digital dan non – digital dalam pembelajaran. Metode ini akan membuat siswa lebih tertarik dan aktif dalam belajar.
Diharapkan, pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di MI, dengan guru-guru yang lebih kompeten dalam menggunakan berbagai media pembelajaran. Para siswa – siswi nantinya dapat mengalami proses belajar yang lebih bermakna dan efektif.
Tak hanya sekedar pelatihan, ini juga menjadi ajang bagi para guru untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman, membangun komunitas belajar yang kolaboratif. Para guri berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan agar para guru selalu terupdate dengan perkembangan terbaru di dunia pendidikan.
Sehingga dengan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, diharapkan lahirnya generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik. [aha.yit.fen]
