Perbaikan sistem pendidikan dan kualitas tenaga pengajar yang mampu mengakselerasi daya adaptasi ekosistem pendidikan nasional merupakan upaya yang meski dilakukan oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Pasalnya, melalui sistem pendidikan beserta peningkatan kualitas tenaga pengajar sangat berpotensi memiliki kontribusi terhadap agenda pembangunan dan kehidupan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Terutama daya adaptasi dunia pendidikan yang meski perlu dilakukan secara konsisten demi mengantisipasi perkembangan global.
Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) mencatat ada tiga persoalan mendasar pada pendidikan tinggi di Indonesia yaitu ketimpangan akses pendidikan tinggi, ketimpangan dalam hal kualitas, dan kurangnya relevansi pendidikan tinggi. Sementara catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 menunjukkan adanya 1,2 juta pengangguran terdidik. Selain itu terjadi perubahan landscape dunia kerja bahwa ijazah dan gelar akademik tidak lagi menjadi jaminan untuk memperoleh pekerjaan,(Kompas,25/6/2024).
Sejumlah catatan tersebut, tentu harus benar-benar menjadi perhatian para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, agar menghadirkan kebijakan yang mampu mendorong peningkatan daya adaptasi ekosistem pendidikan nasional. Sehingga, idealnya semua pihak bisa berperan aktif dalam upaya mengatasi sejumlah kendala yang dihadapi terkait akses, kualitas hingga relevansi lulusan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Hal tersebut pun, seirama dengan pencerdasan kehidupan bangsa, sebagaimana alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 agar terwujud masyarakat terdidik dan cerdas secara merata.
Oleh karena itu, pemerataan pendidikan harus dimaknai dengan adanya standar nasional mengenai kualitas pendidikan, sarana dan prasara pendidikan yang memadai, dengan ruang lingkup ketersediaan guru, peralatan serta mutu belajar mengajar dan kemampuan siswa di setiap sekolah. Sehingga, upaya guna mendorong sejumlah perbaikan dalam sistem pendidikan dan kualitas tenaga pengajar meski perlu terus diupayakan melalui berbagai dukungan semua pihak. Tentunya, dengan menghadirkan sejumlah langkah strategis di sektor pendidikan tersebut. Karena hanya dengan SDM yang terdidik dan memiliki keterampilan yang relevan sesuai kebutuhan pembangunan, maka SDM negeri ini berpotensi mampu menjawab sejumlah tantangan yang datang.
Berlinda Galuh P. W
Dosen PPKn Univ. Muhammadiyah Malang
