Kota Madiun, Bhirawa.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun sedang getol dalam mengusahakan ketahanan pangan di Kota Pendekar agar makin kuat.
Kepala DKPP Kota Madiun Totok Sugiarto mengatakan, ketahanan pangan diperlukan dalam menjaga inflasi. Dalam hal ini, pihaknya berupaya mengendalikan inflasi agar tidak terlalu tinggi.
Diantaranya mulai mendistribusikan bibit tanaman cabai dengan jumlah 20.000 bibit. Yang dibagikan sejumlah 56 pekarangan pangan lestari (P2L) Kota Madiun, salah satunya seperti yang ada di P2L Kejuron.
Pihaknya menganggap P2L masih berkomitmen untuk memelihara tanaman cabai. Dengan harapan setelah satu bulan susah mulai panen. Sehingga dapat mengendalikan inflasi terutama pada tanaman cabai.
Lebih lanjut Totok juga melaksanakan pelatihan-pelatihan dengan harapan untuk jangka panjang pada petani sudah siap untuk melakukan penanaman lebih bagus dan cangkupan lebih luas.
“Harapannya bisa meringankan beban petani, tidak perlu beli bibit karena sudah disediakan,” tambahnya.
Selain itu, dinasnya juga memberikan pendampingan dari ahli. Menanggulangi kerugian petani saat menanam bawang merah. Apalagi menanam bawang merah gampang-gampang susah.
“Kami juga melaksanakan rutin satu tahun minimal 13 kali untuk gerakan pangan murah meredam inflasi gejolak masyarakat,” tambah Mantan kepala dinas perumahan dan kawasan organisasi (disperkim) itu.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam swasembada pangan dan lebih kreatif dalam mengembangkan budidaya tanaman disekitar lingkungan masing-masing.
Dalam hal ini, DKPP menyiapkan beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam disekitar rumah untuk meningkatkan produktivitas tanaman dari lahan-lahan kecil. Sehingga tidak ada lahan tidur. Semua mahan dikembangkan agar menghasilkan, menambah income dan bisa dinikmati sendiri.
“Intinya masyarakat bisa hasilkan swasembada pangan, masyarakat tidak terlalu menggantungkan dari daerah lain untuk pengadaan tanaman itu,” pungkasnya. [dar.dre]