28 C
Sidoarjo
Thursday, January 16, 2025
spot_img

Awali 2025, Bank Jatim Salurkan CSR Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Ngawi

Surabaya, Bhirawa..
Mengawali tahun 2025, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) secara resmi telah memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Ngawi. Adapun bantuan yang diberikan berupa penanganan operasi pemisahan bayi kembar siam di RSUD Dr. Soetomo.

Acara penyerahan bantuan ini bertempat di ruang pertemuan Loka Widya RSUD Dr. Soetomo Surabaya, CSR tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman kepada Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono pada hari Senin (13/1). Turut hadir menyaksikan Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan Direktur RSUD Dr. Soetomo, Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa.

Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman mengungkapkan, bantuan CSR untuk bayi dengan nama Azizah Syafa Arabella dan Azizah Syafa Adelina itu diharapkan dapat membuat bayi-bayi tersebut ke depannya mampu beraktivitas secara normal kembali.

“Kami sangat bersyukur karena dua bayi yang telah berusia delapan bulan ini telah berhasil menjalani operasi pemisahan dengan tingkat kesulitan tinggi. Sekarang perawatan pasca operasi keduanya dinyatakan selesai dan dikembalikan kepada orang tuanya. Selanjutnya, keduanya akan menjalani kontrol rutin oleh rumah sakit di Ngawi,” terangnya, Kamis (16/1).

Busrul menambahkan bankjatim sebagai bank kebanggaan masyarakat Jawa Timur merasa memiliki tanggung jawab sosial. Sehingga sudah seharusnya dan sepantasnya saling bahu membahu untuk menjadikan Jawa Timur lebih baik dengan adanya program bankjatim peduli.

Berita Terkait :  Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Gelar Pesantren Karakter

“Penyerahan CSR ini adalah salah satu wujud nyata komitmen bankjatim untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, baik bagi instansi, komunitas maupun masyarakat sekitar. Kami berharap semoga kerja sama bankjatim dengan Pemkab Ngawi serta RSUD Dr. Soetomo dapat terus berkembang ke depannya. Dan semoga bayi-bayi ini tumbuh dengan baik dan bisa menjadi generasi yang mampu membuat bangga orang tua serta negara,” jelas Busrul.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan rasa bangga dan apresiasi kepada RSUD Dr. Soetomo. Yang dimana RSUD Dr. Soetomo yang kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk kasus kembar siam.

“RSUD Dr. Soetomo terus konsisten memberikan pelayanan terbaik untuk operasi pemisahan kembar siam. Sejak 1975, rumah sakit ini telah menangani 131 pasien. Dan ini adalah bayi ke-126, alhamdulillah berhasil,” tuturnya.

Menurut Adhy, persoalan paling utama dalam bayi kembar siam ini yaitu tingginya pembiayaan operasi. Namun berkat kerja sama antara Pemprov Jatim, Bank Jatim melalui dana CSR, dan Pemerintah Kabupaten Ngawi, maka seluruh biaya operasi serta perawatan selama tiga setengah bulan berhasil ditanggung sepenuhnya.

“Skema pembiayaan seperti ini dapat menjadi contoh bagi provinsi lain. Kami akan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jawa Timur, meskipun tidak tercover oleh BPJS,” tegasnya.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono juga merasa bersyukur atas keberhasilan operasi tersebut. Pihaknya mengapresiasi sinergi antara Pemprov Jatim, RSUD Dr. Soetomo, dan bankjatim.

Berita Terkait :  Pasar Karah Baru Jadi Pilot Project Pasar Modern di Surabaya

“Ini adalah bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang tidak kalah penting. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depan mereka dan bisa tumbuh normal seperti lainnya,” paparnya.

Direktur RSUD Dr. Soetomo, Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa menjelaskan, kasus ini merupakan salah satu operasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Operasi dilakukan pada tanggal 4 November 2024 dimulai pukul 08.20 pagi dan selesai pada pukul 02.30 dini hari keesokan harinya.

Proses tersebut membutuhkan waktu hingga 18 jam 10 menit dengan melibatkan 126 tenaga medis lintas disiplin. Para ahli yang terlibat terdiri dari berbagai bidang, Termasuk ahli bedah anak, ortopedi, neonatologi, dan anestesiologi.

“Kasus ini melibatkan area dempet yang mencakup panggul, tulang belakang, dan saraf vital, yang membuat proses pemisahan membutuhkan perencanaan sangat matang. Tetapi kami bersyukur semuanya sudah dilalui dengan sangat baik berkat kerja sama dari banyak pihak,” pungkasnya.[riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img