Jombang, Bhirawa
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang menggelar tasyakuran penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk tiga tokoh dari Jawa Timur (Jatim) yakni, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jombang, Syaikhona Kholil dari Bangkalan, dan Marsinah darii Nganjuk. Kegiatan dilaksanakan di Lobi Gedung DPRD Jombang pada Sabtu malam (15/11).
Acara dimulai dengan pembacaan doa dan tahlil. Para anggota fraksi PKB, pengurus DPC PKB Jombang, serta tamu undangan antusias mengikuti rangkaian acara yang ditutup dengan makan tumpeng bersama, sebagai simbol syukur dan kebersamaan.
Di antara tamu kehormatan, tampak keluarga Gus Dur, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam yang juga Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.
Kehadiran Gus Salam menambah makna spiritual pada pertemuan yang tidak sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi atas jasa para pahlawan.
Dalam sambutannya, Ketua Fraksi PKB DPRD Jombang, M. Subaidi Muchtar menyampaikan bahwa tasyakuran ini bukan sekadar merayakan gelar, tetapi mengingatkan publik akan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan tiga tokoh Jatim yang dianugerahi Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Penghargaan ini seharusnya menjadi panggilan bagi kita semua, bukan untuk berhenti berkarya, melainkan untuk meneguhkan komitmen menjunjung nilai kemanusiaan, pluralisme, dan keadilan sosial yang diwariskan para pahlawan,” papar Subaidi.
Subaidi juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai tersebut ke dalam kebijakan lokal dan gerak keseharian masyarakat. Dia juga mengajak seluruh elemen bangsa di tingkat daerah untuk menerjemahkan penghargaan formal ini menjadi aksi nyata: penguatan pendidikan karakter, penghormatan terhadap ulama dan pejuang buruh, serta perlindungan terhadap hak-hak kaum marginal.
“Gus Dur, Syaikhona Kholil, dan Marsinah mewakili spektrum nilai yang berbeda yakni spiritualitas, keberagaman, keberpihakan kepada buruh. Namun semuanya berpadu dalam semangat memperjuangkan martabat manusia,” tutur Subaidi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Jombang yang juga Ketua DPC PKB Jombang, Hadi Atmaji, dalam sambutannya menyoroti pentingnya menjaga warisan moral para pahlawan agar tetap hidup dalam praktik pemerintahan dan kerja politik di daerah.
“Penganugerahan ini mengingatkan kami bahwa politik harus kembali kepada pelayanan kepada rakyat,” ujar Hadi Atmaji.
“Kami berkomitmen meneruskan nilai-nilai tersebut dalam program-program pro-rakyat di tingkat kabupaten,” tandasnya.
Hadi Atmaji menambahkan, momentum tersebut menjadi kesempatan untuk menguatkan sinergi antara legislatif, eksekutif, dan komunitas keagamaan dalam membangun Jombang yang inklusif.
“Alhamdulillah, kami mengapresiasi kehadiran dzuriyah Gus Dur yakni Gus Salam dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai bentuk penghormatan kolektif terhadap jasa para tokoh yang baru saja dianugerahi gelar pahlawan,” ungkap Hadi Atmaji. (rif.dre)


