25 C
Sidoarjo
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Dishub Kota Malang Ingatkan Pengelola Pasar Takjil Tak Ganggu Lalulintas

Kota Malang, Bhirawa
Bulan Ramadan, identik dengan munculnya pasar takjil. Tidak jarang pasar takjil mengunakan trotoar dan sepadan jalan, kondisi ini memicu kemacetan.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang meminta agat aktivitas pasar takjil tidak mengganggu pengguna jalan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, R. Widjaja Saleh Putra, mengingatkan penggunaan badan jalan untuk kepentingan selain lalu lintas tidak diperbolehkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Namun, mengingat tradisi tahunan ini, pihaknya memberikan sedikit toleransi dengan syarat tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Kami memahami bahwa penjualan takjil selama Ramadan sudah menjadi budaya. Namun, hal ini tetap harus ditata dengan baik agar lalu lintas tidak terganggu,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa permasalahan utama dalam kemacetan saat penjualan takjil terjadi karena kurangnya kerja sama antara pedagang dan pembeli.

Banyak pembeli yang melakukan transaksi secara drive-thru tanpa turun dari kendaraan, sementara pedagang tetap melayani di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Makanya pengelola harus memberikan aturan tegas kepada peserta pasar takjil.

“Agar pedagang maupun pembeli sama-sama berkontribusi dalam kepadatan lalu lintas. Oleh karena itu, kami bersama stakeholder terkait terus berupaya mengurangi dampaknya, dan pengelola juga harus ikut bertanggungjawab,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi kejadian berulang Dishub Kota Malang telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menertibkan lokasi penjualan takjil.

Berita Terkait :  Eks Bangunan Kantor BPN Sidoarjo Akan Dirobohkan Bulan Oktober, Dibangun Depo Arsip

Salah satu solusi yang diterapkan adalah memindahkan pedagang di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) ke dalam Taman Krida Budaya Jawa Timur. Langkah serupa juga akan diterapkan di lokasi lain secara bertahap.

Menurut pemantauan Dishub, beberapa titik rawan kemacetan akibat aktivitas penjualan takjil antara lain: Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Jalan Sulfat, Jalan Surabaya, Jalan Kolonel Sugiono hingga Mergosono Flyover, dan kawasan Sawojajar.

Widjaja berharap adanya kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat, RT, dan RW, dalam menciptakan lingkungan yang lebih tertib selama Ramadan.

Ia juga mengusulkan adanya pasar Ramadan yang lebih terorganisir sebagai solusi jangka panjang.

“Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa badan jalan bukan hanya untuk pedagang, tetapi juga untuk pengguna jalan lainnya. Jika ingin berjualan di jalan, harus memiliki izin resmi dari instansi terkait,” tegasnya.

Upaya ini, diharapkan keseimbangan antara kegiatan ekonomi masyarakat dan kelancaran lalu lintas dapat tercapai selama bulan Puasa. [mut.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru