26 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Kembangkan Jiwa Wirausaha, SDN Jemur Wonosari 1 Memanfaatkan Limbah Sampah Bernilai Ekonomi


Surabaya, Bhirawa
SDN Jemur Wonosari 1 mengajarkan masalah lingkungan dengan berinovasi untuk memanfaatkan limbah sampah menjadi nilai jual yang tinggi, serta mengajarkan jiwa kewirausahaan, Surabaya.

Selain bernilai ekonomi juga bermanfaat untuk menambah kreativitas anak di bidang seni, sampah yang tidak terpakai diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat seperti, topi, dompet, tas, gantungan kunci, pupuk tanaman, serta sabun cuci piring yang berbahan dari berbagai limbah tidak terpakai.

Kepala Sekolah SDN Jemur Wonosari 1, Sunyoto menjelaskan, kegiatan dari berkolaborasi dengan Tunas Hijau, kegiatan yang dilakukan setiap tahun melalui perlombaan. Berawal dari kakaknya yang dahulu pernah meraih juara Putra – putri lingkungan. Kegiatannya memanfaatkan limbah ini sejak Bulan Febuari, dengan mengumpulkan sampah berasal dari pasar, selanjutnya dijadikan produk.

“Hasil dari limbah tersebut kita buat produk, dan hasilnya kita bisa bagikan ke warga sekitar, serta kita jual produknya,” ujar Sunyoto.

Sunyoto menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan orang tua murid untuk selalu mendukung hasil kerja anak – anak dengan memanfaatkan limbah sampah menjadi produk yang bisa di hasilkan, serta sebagai cara menjaga lingkungan.

“Yang penting semangat dari anak kami terus kita dorong, sampai anak bisa kayak gini, serta bagaimana mengajarkan jiwa kewirausahaan bagi anak – anak, dan yang terpenting membentuk karakter anak murid,” imbuhnya.

Seperti salah satu murid SDN Jemur Wonosari 1, Aretha Humaira Nydia Santosa yang telah membuat produk dari limbah plastik saset menjadi tas, topi, dompet, gaun, tikar.

Berita Terkait :  Lestarikan Tembang Jawa, Pemkot Batu Gelar Kontes Sinden Idola

“Saya mendapatkan bahan sampahnya sasetanya dari warung-warung yang kita ajak kerja samasama lalu menentukan hari apa aja untuk kita ambil,” jelas Aretha.

Aretha menjelaskan, limbah sampah bungkus sampai terkumpul 606 kg sekitar 296.000 lembar, jadi satu kilo sekitar 600-700 lembar, Proses pembuatan bisa berminggu – minggu tergantung apa yang dibuat. Tetapi bila membuat gantungan kunci bisa satu hari saja.

“Proses pembuatannya saya juga dibantu teman – teman, guru dan orang tua saya, hasilnya dibagikan warga sekitar, biasanya dari bank sampah berminat memakai produk saya. Selain di bagikan juga dijual dan memberi level produk saya MeyCraft,” tandasnya. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img