Dukung Program Pertanian dan Ketahanan Pangan Pusat dan Daerah, Diapresiasi Gubernur
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Bondowoso
Keluarga besar Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, yang meliputi Kabupaten Situbondo dan Bondowoso saat ini patut berbahagia dengan capaian prestasi yang diraih SMAN 1 Tenggarang (SMASGA) yang sukses meraih juara 1 ajang School Food Care atau SFC Provinsi Jatim tahun 2025.
Kabar prestasi membanggakan yang disabet SMASGA pada Kamis malam lalu (23/10) itu mendapatkan apresiasi langsung dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai serta Kacabdindik Wilayah Bondowoso, Slamet Riyadi, MPd.
Tak cukup itu saja, keluarga besar SMASGA ikut menyambut meriah raihan prestasi yang ikut mengharumkan nama Kabupaten Bondowoso di level regional tersebut.
Kepala SMASGA, Priyanto MPd, mengaku sangat bersyukur atas penghargaan sebagai juara 1 lomba SFC tahun 2025 yang digelar pertama kali di Jawa Timur.
“Penghargaan ini menjadi pesan yang sangat bermakna bagi kami semua untuk mempertahankan dan bahkan terus meningkatkan dibidang kebersihan, penanaman berbagai jenis tanaman pangan, kesehatan, edukasi dan destinasi,” aku Priyanto.
Masih kata Priyanto, program SFC ini sangat terkait erat dengan program pemerintah pusat, pemerintah daerah dan terkait juga dengan kebersihan, keindahan dan destinasi. Capaian prestasi ini memberikan sejumlah multi pesan yang harus di jalankan oleh keluarga besar SMASGA. Pertama, aku pria penghobi menyanyi itu, SMASGA harus bisa mempertahankan prestasi SFC 2025 tersebut.
“Ini muaranya untuk menyediakan ketercukupan pangan di internal SMASGA dan tentunya juga untuk daerah Bondowoso,” aku Priyanto.
Pria yang juga dikenal hobi bertani itu melanjutkan, program SFC ini sangat membantu suksesnya program yang digaungkan oleh pemerintah pusat, yang sampai ke daerah dan sekolah.
“Selain itu, program SFC ini juga dapat menopang suksesnya program sekolah sehat yang digagas oleh Pemprov Jatim. Ini merupakan program satu kesatuan pemerintah pusat dan Provinsi Jatim,” terang Priyanto.
Pria yang juga hobi berolahraga itu memaparkan, program SFC juga sangat bersesuaian dengan destinasi Ijen Geopark yang didalamnya ada program peningkatan sektor ekonomi pangan. Kemudian, sambung dia di sekolah juga program Bersih Indah dan Tertata atau dikenal dengan sebutan BERITA.
“Yang terpenting adalah, capaian penghargaan ini menjadi pondasi yang kuat untuk meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya memulai dari diri sendiri bahwa ketahanan pangan itu sangat bermanfaat. Insya Allah, semua hal itu dapat kita laksanakan dengan baik,” tukas Priyanto.
Lebih jauh Priyanto menerangkan, cikal bakal program SFC di SMASGA dimulai pada Maret 2025 lalu. Kata Priyanto, saat itu ada program swasembada pangan yang digaungkan oleh pemerintah, membuat SMAN 1 Tenggarang ikut mendukung program tersebut meski kala itu masih ada beberapa kekurangan.
Dengan adanya dukungan siswa dan guru yang hobi pada kebersihan dan keindahan, kesehatan dan lingkungan serta dukungan pembelajaran mendalam maka program SFC dapat terealisasi dengan baik. Selain itu, juga ada dukungan praktek dan laboratorium yang utuh sehingga menjadikan program SFC dapat terwujud dengan sempurna.
“Ada beberapa komoditas jenis tanaman pangan yang di tanam dilahan SMASGA. Misalnya seperti padi, palawija, singkong, cabe, ketela rambat dan jagung. Ini sesuai dengan program pemerintah. Itu semua kami berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada. Di SMASGA ini juga ada aneka tanaman buah buahan,” pungkas Priyanto.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Drs Slamet Riyadi MPd, mengakui dirinya patut memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada prestasi SMAN 1 Tenggarang atas perolehan juara 1 SFC Provinsi Jatim.
“Ya ini merupakan program baru yang digagas Bidang PPSMA Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Ini programnya sangat bermanfaat sekali untuk mendukung ketahanan pangan khususnya melalui pendidikan sekolah. Selain itu, program ini juga bisa dijadikan sebagai media pembelajaran serta melatih siswa untuk mencintai sektor pertanian dan ketahanan pangan,” papar mantan Kepala SMAN 1 Sukosari, Bondowoso itu. [awi.gat]


