Surabaya, Bhirawa
Mengusung tema ‘Cultivating Entrepreneurial Resilience in The Challenging Digital Age’ Universitas Ciputra (UC) Surabaya mewisuda 1.080 lulusan yang terdiri dari 972 Program Sarjana dan 108 Program Pasca Sarjana. Dari jumlah ini, 141 wisudawan mendapatkan piagam penghargaan dari Rektor UC, Ir Yohannes Somawiharja dengan masing-masing kategori yakni Intrapreneur, Entrepreneur dan Best Academic.
Penghargaan yang diberikan ini, dikatakan Yohanes sebagai komitmen UC dalam menciptakan educated entrepreneur. Keahlian ini diberikan dalam entrepreneurship education selama kuliah dan merupakan keunggulan UC.
“Pendidikannya dilakukan menggunakan project based learning dan dipandu oleh team up antara dosen dan mentor eksternal yg disebut EiR (Entrepreneur in Residence). EiR adalah para entrepreneur yang mau membagikan keahlian lapangan nya dan pengalaman nya kepada para mahasiswa,” jabar Rektor UC, Yohanes usai prosesi wisuda, Sabtu (26/10).
Maka, kata Rektor, UC Surabaya memberikan award atas keberhasilan para mahasiswa bukan hanya di bidang akademik melainkan juga keberhasilan keahlian entrepreneurship seperti mindset dan soft skills untuk membuka bisnis baru dan berinovasi. Diharapkan para wisudawan memiliki pola pikir entrepreneurship dan kecakapan dalam memakai teknologi, guna menciptakan inovasi bisnis yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Saat ini jaman dimana antara ancaman dan kemajuan hadir sama-sama hebatnya. Menjalankan bisnis tidak mudah karena banyak kompetisi, banyak ide baru yang mendisrupsi yang lama,” ucapnya.
Menurutnya, teknologi di era saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini merupakan nilai lebih yang diharapkan bisa diaplikasikan untuk membantu mencari ide penyelesaian masalah di tengah masyarakat.
“Entrepreneurship education di UC melengkapi mahasiswa dengan mindset dan attitude dan kapabilitas untuk memakai alat teknologi untuk bukan hanya bertahan namun juga berkembang,” tandasnya.
Salah satu mahasiswa yang mendapat penghargaan entrepreneur kategori Integrity and Leasdership adalah Sindu Sandika wisudawan dari prodi International Business Management (IBM). Penghargaan ini diterimanya karena berhasil menjalankan projek bisnis yang berawal dari tugas kuliah di semester dua.Tempat usahanya diberi nama Sinsin Tobaku. Bersama lima temannya, pemuda asal Sawojajar, Malang, ini membuka usaha dengan berjualan berbagai kotak tempat makan lewat E-Commers.
“Ide ini muncul disaat Covid-19. Saya melihat banyaknya pedagang makanan yang bermunculan. Awalnya penjualan tidak seperti yang diharapkan,” ungkapnya.
Setelah melakukan evaluasi, mereka merasa salah menentukan target market. Keenam orang ini memeras otak hingga menemukan formula yang dapat mendongkrak penjualan. Ternyata dibutuhkan toko secara fisik untuk bisa mendongkrak penjualan. Ketika menginjak semester empat, atas bimbingan para dosen UC Surabaya dan dukungan orangtuanya, Sindu kemudian melakukan riset mencari tempat yang pas untuk membuka toko.
“Awal buka toko ini di Malang, itu saya masih semester empat. Ada satu toko dengan tiga pegawai dan fokus jual kemasan,” terangnya.
Seiring berjalannya waktu, ternyata banyak permintaan bahan-bahan kue. Sehingga, ia buka satu toko lagi yang fokus jual bahan kue. Toko khusus bahan kue itu menyerap empat pegawai sebagai tenaga kerja. ”Saat masuk semester VI, menambah toko lagi dan berfokus jual peralatan kue seperti cetakan, oven, mixer. Saat ini total 21 pegawai untuk tiga toko itu,” paparnya.
Namun usahanya membuka lapangan kerja ini tak selalu menemukan jalan mulus. Ditengah perjalanan ketika usahanya mulai berkembang, rekan – rekannya memilih tidak melanjutkan usaha. Mereka lebih memilih meneruskan usaha yang tengah digeluti keluarganya masing – masing. Sedangkan Sindu membuka PT Cakrawala Lokatra Creatifa untuk meneruskan usahanya sendiri.
Atas perjalanan bisnis yang dinilai sangat menginspirasi bagi pengusaha muda, UC Surabaya mengapresiasi Sindu berupa lulus dengan jalur EEntrepreneurship. [ina.fen]
