Kab Malang, Bhirawa.
Pengusaha Bakso Gunung Batam asal Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, bernama Ferry Suwandi, mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Bupati Malang HM Sanusi. Karena, telah membangun dengan biaya sendiri jalan sejauh 1,5 km di desa kelahirannya.
Sebenarnya, jalan desa tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk membangunnya. Namun, dengan kesadarannya sendiri, bos bakso itu membangun dengan cara di cor semen, dan bukan dibangun dengan cara di aspal.
Selama itu, Ferry dan keluarganya telah membangun Tempat Pendidikan Quran (TPQ), Masjid Al Ikhlas hingga lapangan sepak bola. Dia memperbaiki akses jalan di kampung halamannya itu, karena sudah bertahun-tahun jalan desa di kampungnya mengalami rusak berat.
Dan jalan dipenuhi dengan tanah merah hingga menyulitkan warga saat lewat, terutama pada petani yang membawa hasil pertaniannya. Dengan melihat kondisi jalan desa ditempatnya, kata Pengusaha Bakso Gunung Batam Ferry Suwandi, Minggu (12/1), kepada wartawan, maka dirinya tergugah untuk memperbaiki jalan agar menjadi lebih baik.
Menurutnya, dirinya merintis menjual bakso di kampunya dengan menggunakan gerobak pikul keliling desa. Sehingga pengalaman menjual bakso itu, pada tahun 1992 merantau ke Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Di daerah orang ini dirinya membuka usaha warung bakso.
Sedangkan dari sekian tahun usaha bakso yang diberi nama Pondok Arema, terus maju. Tahun 2004, usahanya semakin maju hingga sekarang, namun nama usaha bakso telah diganti dengan nama Bakso Gunung Batam.
“Saya memberanikan diri mengembangkan usaha bakso dan membuka cabang dengan menggunakan mobil pick up dan pada tahun 2009, berhasil membuka warung bakso pertamanya di Kota Batam. Allah memberikan rezeki kepada saya dan keluarga,” kata Ferry.
Maka dirinya membagi rezeki untuk membangun fasilitas umum di desanya. Sehingga dengan membangun jalan di area tempat tinggalnya di Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang ini, agar warga mudah untuk mengases jalan walau di waktu hujan tetap bisa dilewati. Karena sebelumnya jalan berupa tanah liat, jika waktu hujan berlumpur dan sulit untuk dilewati. “Semoga dengan jalan yang kami perbaiki bisa menjadi manfaat bagi warga desa di tempatnya. Sehingga ada beberapa wartawan yang menanyakan kepadanya, berapa biaya untuk mengecor jalan desa sejauh 1,5 km, biar dirinya saja yang mengetahui,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi telah mengapresiasi kepada Ferry Suwandi, warga Desa balesari, Kecamatan Ngajum, yang sukses sebagai pengusaha bakso di Pulau Batam, yang mana telah membangun jalan desa sejauh 1.5 km.
Sehingga di kawasan desanya semakin berkembang dan maju, karena akses jalan diperbaiki. Sedangkan perbaikan jalan tersebut dibiayai sendiri atau pribadi, yang dikerjakan dengan bergotong royong bersama warga setempat. Dan tidak hanya jalan desa yang diperbaiki, namun juga membangun manjid dan langan sepak bola.
“Ini sebuah kolaborasi antara Pemkab Malang dengan pengusaha untuk memaksimalkan pembangunan dalam wujudkan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Malang,” ujarnya.
Dia menegaskan, apa yang sudah dilakukan Ferry tersebut, hal ini merupakan amal jariyah, sesuai ajaran Rasullullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW), yang akan dimudahkan jalannya menuju surganya Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT). Dan untuk sisa jalan yang belum selesai dibangun, nanti akan kita kolaborasikan bersama Pemkab Malang, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.
Dan untuk membangun Kabupaten Malang tidak bisa sendirian, namun harus bareng-bareng dengan konsep kemitraan, sehingga butuh peran serta dan dukungan semua elemen masyarakat, termasuk pengusaha.
“Kesuksesan Ferry sebagai pengusaha tersebut bisa menjadi Sejarah yang dapat menularkan dan mendidik seluruh Kepala Desa (Kades) berwirausaha, serta mengajarkan dan menularkan pengalamannya. Sehingga dengan kesuksesannya itu, tidak lupa untuk membangun desa sendiri sebagai tanah kelahirannya,” ucap Sanusi. [cyn.kt]