Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menyampaikan ada empat jalur yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. Empat jalur seperti jalur afirmasi, jalur mutasi, jalur prestasi, dan jalur domisili, yang di peruntukan bagi 38.000 lulusan Sekolah Dasar (SD) di Surabaya, Kamis, (10/4).
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwa SPMB tahun ini, beberapa jalur mengalami penyesuaian, seperti kuota jalur afirmasi yang meningkat menjadi 20 persen dari total pagu.
“Pada kuota jalur afirmasi naikkan dari 15 persen menjadi 20 persen, Tentunya memperbesar kesempatan siswa dari keluarga miskin dan pra gamis jika ingin bersekolah di sekolah negeri,” ungkapnya.
Lanjut Yusuf mengukapkan ada jalur mutasi dengan kuota 5 persen bagi siswa yang orang tuanya pindah tugas, selanjutnya jalur prestasi dengan kuota 35 persen naik dari kuota tahun lalu sebesar 30 persen, meliputi jalur prestasi non-akademik serta jalur rapor prestasi. Jalur domisili diberikan kuota 40 persen yang dibagi menjadi dua, yaitu domisili satu dengan kuota 20 persen untuk calon siswa yang berdomisili di wilayah sekitar sekolah dan domisili dua dengan kuota yang sama diperuntukan bagi calon siswa yang berdomisili di kelurahan yang tidak memiliki SMP Negeri dalam satu kecamatan.
“Seperti contoh, murid di Kawasan Medokan Semampir dan sekitarnya akan bisa mendaftar ke SMPN 30 yang berada di wilayah sama, selanjutnya bagi jalur domisili dua seperti di Kecamatan Sukolilo terdapat empat kelurahan maka setiap kelurahan mendapkan kuota sebesar lima persen,” tutur Yusuf.
Kepala Dispendik Kota Surabaya menjelaskan bahwa pendaftaran SPMB untuk SMPN Negeri pada tahun ini mengunakan system radius, dengan pengukuran jarak rumah ke sekolah tidak berdasarkan jarak jalan tapi dengan radius jari-jari dari rumah calon siswa.
“Hal ini kami telah berkordinasi dengan RT/RW supaya data titi kordinat rumah calon siswa lebih akurat, dan kita melibatkan Dispendukcapil dan Dinkominfo untuk verifikasi data kependudukan,” ujar Yusuf.
Yusuf menambahkan untuk pendaftaran SPMB, pihaknya telah menyiapkan masa uji coba atau trial pendaftaran agar warga dapat memahami alur pendaftaran dengan baik, serta menekankan calon siswa hanya dapat mendaftar satu kali pada satu jalur. “Jika anak dari keluarga Gamis tidak diterima pada jalur afirmasi, maka mereka masih bisa mendaftar di jalur lain seperti domisili atau prestasi,” imbuhnya.
Dispendik Surabaya telah menyiapkan pemeratahan murud di SMP Negeri Surabaya, dengan melaksanakan penijauhan ulang terkait jumlah rombongan belajar yang terlalu banyak, bertujuan agar kualitas tetap terjaga dan kuota sekolah swasata juga tidak terganggu. [ren.wwn]


