28 C
Sidoarjo
Thursday, January 16, 2025
spot_img

Menko PMK Bertemu Nasabah Pemberdayaan Nasional Madani Kota Mojokerto

Dorong Pemberdayaan Ekonomi berbasis Usaha Ultra Mikro

Mojokerto, Bhirawa
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan ( PMK ) Muhaimin Iskandar mengatakan, pemberdayaan ekonomi berbasis usaha ultramikro merupakan upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan sosial.

Untuk itu pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai langkah kongkret mendorong perbaikan ekonomi yang berkelanjutan, demikian antara lain poin penting disampaikan Menko PMK Dihadapan ribuan emak-emak nasabah Pemberdayaan Nasional Madani (PNM) di GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Kamis (16/1).

Lebih lanjut ditambahkan Menteri PMK , tentunya melalui program seperti PNM Mekaar, kita ingin masyarakat prasejahtera dan pelaku usaha ultramikro dapat naik kelas, sehingga tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Mereka harus berdaya, produktif, dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan taraf hidupnya, ujarnya.

Mengingat PNM Mekaar merupakan program yang telah menjangkau lebih dari 25 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Model program ini, dinilai sebagai salah satu model pemberdayaan yang efektif.

“Kita optimistis jika cakupan program ini diperluas hingga 100 juta penerima manfaat, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan sangat signifikan. Pentingnya pendampingan intensif dari Account Officer (AO) PNM dalam memastikan keberhasilan program,” jelasnya.

“Pemberdayaan harus terukur dan memiliki target. Setiap tahun, minimal 50 ribu penerima manfaat harus naik kelas menjadi mandiri. Ini sesuai arahan Presiden bahwa uang negara harus digunakan untuk pemberdayaan yang produktif,” tambahnya.

Berita Terkait :  Serahkan 10 Rekom Bacakada di Jatim, PDIP masih Rahasiakan Cagub

Muhaimin menjelaskan pada 2024, PNM Mekaar mencatat perputaran dana hampir Rp70 triliun, dengan nilai pinjaman per nasabah bervariasi antara Rp3 juta hingga Rp8 juta. Sistem tanggung renteng yang diterapkan berhasil menjaga tingkat pengembalian hingga 100 persen.

“Dana pemberdayaan harus produktif, bukan konsumtif. Penerima manfaat didorong untuk bertanggung jawab atas pinjaman mereka, dan ini terbukti berjalan dengan baik,” jelas Menko PMK.

Pemerintah juga memastikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program ini melalui alokasi anggaran yang signifikan dari APBN, dengan target mencapai Rp100 triliun pada akhir tahun. Menurut Menko PMK, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat akan memperkuat dampak positif program ini.

“Dengan sinergi yang baik, saya yakin program ini akan terus berkembang dan memberikan dampak besar bagi Indonesia,” tambahnya.

Acara ini juga diisi dengan testimoni dari penerima manfaat yang berbagi pengalaman tentang perubahan signifikan dalam kehidupan mereka setelah bergabung dengan program PNM Mekaar. [min.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img