Melalui rubrik surat pembaca ini, saya ingin menyampaikan pengamatan mengenai perilaku lalu lintas di Surabaya yang kerap menimbulkan tantangan. Kondisi lalu lintas di beberapa ruas jalan utama, terutama saat jam-jam sibuk, seringkali diwarnai dengan ketidaksabaran dan kurangnya disiplin dari sebagian pengguna jalan.
Sebagai contoh, masih sering terlihat kendaraan yang berhenti melewati batas marka jalan di persimpangan, atau manuver berpindah jalur yang terkesan mendadak tanpa memberikan isyarat yang cukup. Kecepatan kendaraan yang melebihi batas di area padat juga menjadi perhatian, mengingat potensi risikonya.
Kepadatan lalu lintas memang menjadi isu umum di kota-kota besar, termasuk Surabaya. Namun, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tertib berlalu lintas, dampak dari kepadatan tersebut dapat sedikit tereduksi. Ketaatan pada lampu lalu lintas, penggunaan isyarat saat akan berbelok atau berpindah jalur, serta menjaga jarak aman antar kendaraan, adalah beberapa hal mendasar yang perlu terus diingatkan.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pengguna jalan lain, seperti pejalan kaki atau pengendara sepeda, yang memiliki hak di jalan. Memberi prioritas di zebra cross atau saat berpapasan dengan pesepeda adalah wujud dari sikap saling menghargai di jalan raya.
Surabaya terus berkembang dan jumlah kendaraan pun meningkat. Oleh karena itu, perilaku berlalu lintas yang baik menjadi semakin krusial untuk menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman dan nyaman bagi semua. Pihak berwenang sudah berupaya, namun peran serta setiap individu pengguna jalan sangatlah menentukan.
Dengan perubahan perilaku individu ke arah yang lebih positif dan disiplin, diharapkan kondisi lalu lintas di Surabaya dapat menjadi lebih baik. Mari kita bersama-sama berkontribusi menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih tertib dan penuh perhatian terhadap keselamatan bersama.
Hormat saya,
Ahmad Zamzami
Warga Surabaya